Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mulai Diguyur Hujan, Mungkinkah Jakarta Banjir Kembali?

4 November 2015   09:11 Diperbarui: 4 November 2015   09:22 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar via uzone

Di awal bulan November 2015 ini Jakarta nampak mulai rutin diguyur hujan. Tak hanya sekadar rintik dua rintik, namun hujan yang turun sudah dalam kategori deras. Publik Ibukota pun bersorak. Akhirnya setelah penantian yang panjang menunggu akhir musim kemarau, Jakarta bisa kembali diguyur hujan. Tanah kembali basah, sumur-sumur air milik warga perlahan kembali terisi. Hujan memang membawa keberkahan. Namun ingat, karena hujan pula Jakarta selalu dihantam oleh bencana banjir. Sejak puluhan tahun lalu, kepadatan Jakarta yang semakin tidak terkontrol memang telah mengacaukan saluran air dan sungai yang melintas di Ibukota. Akhirnya, tiap awal musim hujan, menjadi awalan juga bagi tragedi banjir jakarta.

Mungkinkah Jakarta banjir kembali?

Dikutip dari laman CNN, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dikenal publik sebagai Ahok nyatanya optimis bahwa musim hujan di akhir tahun 2015 ini tak akan membuat kota Jakarta banjir kembali. Ia yakin bahwa kota pimpinannya tak akan terkena banjir lagi saat musim hujan tiba.

Apa strategi Ahok untuk mencegah Jakarta banjir kembali? Selama teriknya musim kemarau ini, langkah yang ditempuh Ahok dan jajarannya untuk mencegah banjir Jakarta memang sangat bervariasi. Mulai dari normalisasi kedalaman sungai, hingga merelokasi penduduk yang membikin bangunan liar di sepanjang aliran Sungai Ciliwung, membongkar perumahan liar Kampung Pulo untuk normalisasi bantaran sungai Ciliwung.

Ahok mencotohkan wilayah Gunung Sahari Jakarta yang menjadi salah satu cabang dari aliran sungai dari Pintu Air Manggarai. Menurut klaim Ahok, wilayah Gunung Sahari dulunya sering menjadi salah satu sumber banjir dan menggenangi jalan walau hanya hujan sebentar. Namun kini lumpur cukup tinggi yang terpendam di aliran Sungai Gunung Sahari hingga ke Ancol sudah dibersihkan.

Namun Ahok tak menampik bahwa kemungkinan Jakarta masih akan tetap tergenang banjir, walau intensitasnya tak besar. Pasalnya masih banyak saluran drainase jalan di Jakarta yang salah fungsi. Banyak saluran air di bawah jalanan Ibukota yang tertutup oleh rumah warga, teras rumah, wc, hingga warung, seperti dilaporkan CNN.

Walau begitu Pemerintah DKI Jakarta akan tetap mengusahakan berbagai persiapan demi mencegah Jakarta banjir kembali. Pembenahan saluran air tetap menjadi fokus utama. Ahok sudah meminta dengan tegas lurah dan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) agar membongkar saluran-saluran air yang tersendat atau mampat. Pompa air pun disiapkan di berbagai titik vital yang seringkali tergenang banjir pasca hujan turun. (cal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun