Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kondisi Terakhir Kabut Asap Riau, Waspada Asap makin Memburuk!

9 Oktober 2015   13:25 Diperbarui: 9 Oktober 2015   13:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara deru suara kendaraan dan polutan mematikan asap kendaraan yang dihirup warga Jakarta tiap harinya, ternyata masih ada yang lebih mematikan lagi. Masih berupa asap, namun ini adalah kabut asap sisa dari pembakaran hutan. Selama berminggu-minggu kabut asap masih terus mengepung Riau, Jambi, Palembang hingga Pontianak dan Kalimantan Barat. Bagaimana kondisi terakhir di sana?

Dikatakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, alih-alih membaik, justru kondisi darurat asap di Riau dan sekitarnya menuju titik yang paling buruk. Dikutip dari kantor berita AntaraNews, jarak pandang di Riau hanya berkisar di angka 50 meter saja. Padahal untuk diketahui, dalam cuaca seburuk apapun, kondisi jarak pandang di Riau paling minimum hanya menyentuh angka 1.000 meter.

Berikut adalah 2 hal tentang kondisi terakhir kabut asap di Riau, kenyatannya, darurat asap makin memburuk!

  1. Jarak pandang turun sangat drastis

Kabut asap itu mengandung partikel pekat karbon hasil pembakaran batang pohon dan ranting kering. Selain membawa ratusan juta ton racun ke dalam atmosefer dan akhirnya dihirup oleh warga, kabut asap pun menghilangkan ribuan meter jarak pandang. Bayangkan saja, pada minggu kedua Oktober 2015 jarak pandang di Riau hancur lebur, terus memburuk. Pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, jarak pandang di Pelalawan hanya ada di angka 50 meter, lalu di Kota Pekanbaru dan Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu jarak pandang mentok hanya ada di angka 100 meter, lalu di Dumai berkisar di angka 200 meter. Menurut BMKG Stasiun Riau, kondisi yang semacam ini adalah akibat dari kabut asap terburuk dan terlama sepanjang sejarah bencana asap yang mengepung Riau!

  1. Kabut asap Riau sudah menyebar hingga Sumatera Barat!

Pekan kemarin kita dikejutkan dengan kabar kabut asap yang akhirnya terbawa angin ke arah timur hingga mengacaukan segala aktivitas di Malaysia dan Singapura. Bandara macet, aktivitas belajar mengajar dan luar ruangan terhenti total. Segala kerugian itu harus di tanggung oleh dua negara tetangga Indonesia selama berminggu-minggu.

Mirisnya lagi tak hanya tertiup ke arah Selat Malaka di timur, kabut asap mematikan ini pun ternyata mampu tertiup hingga ke sisi barat Pulau Sumatera. “melompati” gagahnya pegunungan tinggi Bukit Barisan yang menjadi semacam tembok pemisah antara daratan Sumatera sebelah barat dan Sumatera sebelah timur. Dikabarkan oleh CNN Indonesia, kabut asap mulai menjamah wilayah udara Provinsi Sumatera Barat. Sejak seminggu terakhir, kabut asap terparah di Sumatera ini menyebar hingga wilayah Batusangkar. Jarak pandang bahkan anjlok drastis hingga 100 meter saja. ISPU di Batusangkar pun tak ubahnya seperti yang tercatat di Riau, berkisar di atas angka 300. (cal)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun