Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fakta Seputar Kebakaran Hutan Gunung Merbabu

25 Agustus 2015   13:14 Diperbarui: 25 Agustus 2015   13:14 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekan lalu, publik pecinta alam dan sebagian besar pendaki gunung dirundung berita duka dan kecewa. Pasalnya dua gunung gagah nan indah yang sering dijadikan destinasi pendakian yaitu gunung Ciremai dan Gunung Merbabu dilanda bencana kebakaran hutan yang cukup luas.

Seperti dilansir dari laman National Geographic, Rabu hingga Kamis malam pekan lalu kebakaran hebat terdeteksi di area sekitar lereng Gunung Merbabu. Api yang sulit terkontrol disertai angin kencang terus membakar habis area vegetasi seluas puluhan hektare di lahan sekitar Desa Wonolelo dan Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.

Berikut adalah kumpulan fakta yang berhasil dirangkum seputar kejadian bencana kebakaran hutan Gunung Merbabu.

  1. Berdasarkan laporan dari Kepala Dusun Denokan Desa Wonolelo Maryoto Marsih, sekitar pukul 15.40 WIB pada Rabu (19/8/15) kobaran api nampak menyala dari jarak empat kilometer dari area pemukiman warga, warga pun menyaksikan dari kejauhan nampak api dari kebakaran hutan Gunung Merbabu menyala merah kekuningan dan semakin tidak terkontrol akibat tiupan angin kencang.
  2. Area kebakaran hutan terdeteksi pertama kali di jalur pendakian Gunung Merbabu, di Dusun Tretes dan Dusun Denokan, Desa Wonolelo, Kecamatan Tretes, Magelang, Jateng.
  3. Tercatat oleh para relawan yang membantu memadamkan kebakaran hutan, pada Kamis (20/8/15) api kembali membesar dan menimbulkan 12 titik kebakaran hutan baru dengan luas kebakaran yang lebih ekstrem sekitar 20 km persegi. Angin kencang yang sering terjadi di area lereng Merbabu makin menambah parah kondisi api yang membakar puluhan hektare lahan.
  4. Jarak titik api kebakaran hutan Gunung Merbabu dengan rumah warga hanya sekitar 4 km. Usaha pemadaman pun dilakukan oleh ratusan relawan dibantu dengan warga setempat. Dilansir oleh laman Mongabay, kebakaran hutan Merbabu bersama-sama dipadamkan oleh warga dengan peralatan manual. Akhirnya api pun makin tak bisa dikontrol dan meluas ke sisi timur dan utara. Api meluas ke timur ke wilayah Desa Selo, Boyolali, juga ke utara di Desa Cunthel dan hekelan, Semarang.
  5. Kebakaran hutan Merbabu terjadi di lereng gunung. Akibatnya pemadaman sangat sulit dilakukan dengan menggunakan air karena ketinggian lokasi kebakaran yang bahkan sudah mendekati puncak. Banyak pula api yang merembet ke tebing-tebing gunung hingga makin menghambat tim pemadam untuk bergerak. Api yang membakar hutan di Gunung Merbabu diketahui melalap pepohonan jenis perdu dan semak ilalang.
  6. Akibat kebakaran hutan Gunung Merbabu tersebut, sejak pekan lalu Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) Winu Wibowo mengeluarkan surat keputusan penutupan pendakian Gunung Merbabu untuk umum guna mencegah bahaya terkena dampak kebakaran hutan. Semua jalur pendakian menuju Merbabu ditutup hingga waktu yang belum ditentukan
  7. Ternyata kebakaran hutan Gunung Merbabu tak hanya sekali ini saja terjadi, dikutip dari laman Mongabay, sebelumnya pada September-Oktober 2011 dan 2014 kebakaran hutan serupa menghanguskan ratusan hektare lahan di Gunung Merbabu.

(CAL)

img: bbc.uk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun