Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Money

Sahaja Persiapan Pemulung di Bantaran Ciliwung Menyambut Ramadhan

22 Maret 2021   15:35 Diperbarui: 22 Maret 2021   15:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam menyambut Ramadan 2021, Puji Harsono (56) tidak menyiapkan banyak hal. Ia dan sang istri hanya berikhtiar agar kondisi kesehatan tetap prima di tengah pandemi Covid-19. "Supaya bisa ibadah puasa dengan lancar meski nanti harus berkeliling memulung," kata Puji - Dokpri

JAKARTA TIMUR --- Ramadan 1442 Hijriah akan tiba kurang dari satu bulan lagi. Sebagian besar orang biasa menyambut Ramadan dengan berbagai persiapan, misalnya, memenuhi kebutuhan bahan pangan dan membeli peralatan ibadah baru. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan Puji Harsono (56) dan keluarga.

Dalam menyambut Ramadan 2021, Puji dan keluarga tidak menyiapkan rencana khusus. Ia hanya berikhtiar agar kondisi kesehatan tetap prima di tengah pandemi Covid-19. "Supaya bisa ibadah puasa dengan lancar meski nanti harus berkeliling memulung," kata Puji.

Puji merupakan warga RT 10, RW 01, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia memungut barang-barang bekas di sekitar Pasar Rebo, Condet, hingga Kampung Rambutan.

"Pendapatan enggak tentu, namanya juga pemulung, kadang dapat banyak kadang sedikit," kata Puji saat merapikan rongsokan yang ia kumpulkan.

Istri Puji, Muniroh, menceritakan, dalam menyambut Ramadan, persiapan pangan menjadi prioritas. Berdasarkan pengalaman, ia harus belanja lebih banyak saat Ramadan, namun harga bahan makanan biasanya naik.

"Setiap hari kalau di rata-rata pendapatan bisa Rp 50 ribu. Itu kalau harga rongsok mahal, kalau murah bisa dapat lebih sedikit. Kami harus lebih giat mulungnya," cerita Muniroh.

RT 10, RW 01, Kelurahan Gedong berada persis di pinggir kali Ciliwung. Puji bersama 79 kepala keluarga lainnya hidup di sana dengan kondisi ekonomi yang hampir sama. Menurut Ketua RT 10, Muhamad Wijanarko, mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai pemulung, sopir, pedagang, dan ada juga pengamen.

Jika dilihat dari data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin di Indonesia meningkat selama pandemi Covid-19. Rinciannya jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 27,55 juta orang. Angka itu meningkat 1,13 juta orang dibanding Maret 2020 dan meningkat 2,76 juta orang dibanding September 2019.

Pandemi Covid-19 belum berakhir. Keadaan Ramadan 2021 diprediksi sama dengan 2020 lalu. Untuk memenuhi kebutuhan warga prasejahtera saat Ramadan nanti, Aksi Cepat Tanggap meluncurkan Ramadhan 2.0 Aksi Tanpa Batas. Harapannya para dermawan turut aksi membantu warga prasejahtera seperti Puji Harsono. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun