Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gunung Merapi Erupsi, Semburkan Kolom Abu Setinggi 2.000 Meter

13 Februari 2020   16:49 Diperbarui: 13 Februari 2020   18:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi letusan Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/11/2019). (ANTARA FOTO/Agus Sarnyata/ajn/aww)

Gunung Merapi kembali erupsi pada Kamis (13/2) pagi ini. Masyarakat diminta waspada akan kemungkinan abu vulkanik, lahar, awan panas, maupun letusan eksplosif. Terutama pada jarak radius 3 kilometer dari lokasi kejadian.

ACTNews, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi kembali erupsi dan menyemburkan kolom abu setinggi 2.000 meter dari puncaknya. Berdasarkan infomasi yang diperoleh dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dari laman Twitter resminya, letusan terjadi pada Kamis (13/2) ini tepat pukul 05:16 WIB.

Sejak 21 Mei 2018 lalu, Gunung Merapi masih berada dalam status waspada. Mengenai erupsi yang terjadi hari ini, BPPTKG tidak merekomendasikan aktivitas warga pada jarak radius 3 kilometer dari Gunung Merapi. Masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar wilayah Merapi dan mengantisipasi bahaya abu vulkanik, awan panas, maupun letusan eksplosif.

Tim ACT Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta mempersiapkan tim untuk merespons bencana ini. Sejumlah tim bersiaga di dekat lokasi-lokasi kejadian bilamana dibutuhkan dalam keadaan darurat.

"Untuk sementara telah kita turunkan tim yang bersiaga untuk keadaan darurat di wilayah Merapi. Saat ini Tim ACT sedang bersama tim gabungan SAR lainnya. Sejauh ini belum ada kebutuhan yang terpantau urgen dan masih dapat terkondisikan," kata Kharis Pradana dari Tim Program ACT DI Yogyakarta.

Sementara sampai pagi ini, warga yang bermukim dengan jarak sekitar 10 kilometer dari Merapi, masih dapat beraktivitas normal. Dilansir dari ANTARA, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto juga mengatakan hingga sekitar pukul 07.00 WIB belum ada laporan dari petugas dan relawan di lapangan tentang terjadinya hujan abu di desa-desa sekitar Gunung Merapi di wilayah itu.

"Belum ada laporan dari lapangan tentang hujan abu," katanya. Ia mengimbau warga kawasan Gunung Merapi tetap tenang dan mengikuti perkembangan informasi terkait dengan aktivitas gunung berapi itu yang dikeluarkan BPPTKG Yogyakarta melalui berbagai saluran resmi. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun