Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bantuan Sepeda dari Kitabisa.com, Permudah 'Anak-Anak Sawit' Bersekolah

26 April 2017   14:04 Diperbarui: 26 April 2017   23:00 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dede menambahkan, biasanya anak-anak harus  berjalan kaki  melintasi  jalan yang buruk,  keadaan jalan masih belum beraspal dengan kondisi jalan masih beralas tanah liat dan berlumpur. Apabila hujan datang jalan tersebut sangat becek, anak-anak sering tidak masuk sekolah kalau hujan deras datang.  

Kini dengan adanya bantuan sepeda ini para siswa SDN Muara Medak Jauh, tidak akan kesulitan lagi untuk pulang pergi  bersekolah.

“Sepeda ini merupakan inventaris sekolah yang diperuntukan untuk para siswa yang rumahnya jauh dari sekolah, sepeda bisa dipakai berdua berboncengan, yang insyaallah bisa memudahkan mereka bersekolah, mereka tidak lagi cape berjalan kaki dan tidak lagi terlambat masuk sekolah atau bahkan tidak ada yang tidak masuk sekolah lagi kalau hujan datang,” tuturnya, penuh rasa syukur.    

Sekolah SDN Muara Medak Jauh ini merupakan sekolah yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit, di Kampung Muara Medak, yang didirikan 3 tahun yang lalu. Saat ini sudah ada 3 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 39 siswa terdiri dari kelas 1, 2 dan 3.  Lima  guru/pengajar mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan ‘anak-anak sawit’ ini. Diperkirakan tahun ajaran baru ini, yang akan masuk bersekolah di sekolah ini sekitar 30 anak/siswa.

Sebelumnya ACT  melaluI Program Tepian Negeri berkolaborasi dengan Ippho Santosa telah membangun 2 lokal bangunan permanen di sekolah ini.  

Menurut Dede, secara ekonomi orang tua siswa di desa ini merupakan  menengah ke bawah. Mereka  mayoritas bermatapencaharian sebagai buruh tani dan petani kelapa sawit.      

“Insyaallah kami akan mengusahakan menggalang dana dan mencari mitra untuk membangun 4 lokal kelas lagi di sekolah ini,”tegasnya.

Sementara itu, Program Tepian Negeri – ACT di tahun ini menargetkan akan membangun sekolah  di 12  titik/pulau di pelosok Indonesia. 12 titik tersebut diantaranya di : Pulau Enggano – Bengkulu, Nias – Sumatera Utara. Semeulu -  Aceh,  Bintan - Kepulauan Riau, Lira- Maluku, Lembata - Nusa Tenggara Timur/ NTT, Sumbawa - Nusa Tenggara Barat/NTB, Murotai – Ternate, Yosudarso – Papua,  Larat – Maluku,  Sebatik -Kalimantan Utara dan Natuna - Kepulauan Riau.[][/CENTER]

[CENTER][B]Ayo Berpartisipasi[/B][/CENTER]

[CENTER][B][URL="https://act.id/id/involved"]Jadi Relawan Indonesia(Get Involved)[/URL][/B][/CENTER]

[CENTER][B][URL="https://blog.act.id"]Info Kebencanaan[/URL][/B][/CENTER]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun