Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Planet Kepler, Planet Kembaran Bumi Ternyata Tak Layak Huni

20 November 2015   10:53 Diperbarui: 20 November 2015   12:17 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah sekian lama manusia mengembangkan ilmu pengetahuan yang begitu canggih dan hampir diluar nalar manusia awam tentang perjalanan panjang mencari planet kembaran Bumi. Angan untuk menemukan planet biru yang mampu ditinggali manusia semakin menggebu kala menyadari bahwa bencana alam di bumi yang kini Kita tinggali makin timbul tak menentu. Hingga akhirnya, Ilmuwan NASA menemukan sebuah planet nun jauh disana yang dinamakan sebagai Planet Kepler-438b.

Planet Kepler dinamakan demikian karena ditemukan menggunakan instrumen riset canggih yang dinamakan instrumen Kepler buatan NASA. Instrumen ini sengaja dibuat demikian kompleks dan rumit untuk mencari planet mirip Bumi. Instrumen Kepler selama sekian tahun terakhir terus bekerja setiap harinya menangkap prediksi-prediksi lokasi planet kembaran Bumi yang lebih besar di zona layak huni.

Namun, belekangan ini planet Kepler-438b yang selama ini disebut paling mirip dengan Bumi dan memunkinkan untuk ditinggali oleh manusia ternyata punya kondisi yang berkebalikan. Hasil penelitian terbaru dari Royal Astronomical Society menyebutkan bahwa ternyata Planet Kepler-438b mengandung unsur radioaktif yang cukup ekstrem dalam atmosfernya.

Setelah sekian tahun menyelidiki berbagai unsur dan kemungkinan yang tekandung dalam Planet Kepler-438b, para ilmuwan baru mengetahui bahwa planet yang punya diameter lebih besar 12 dari Bumi ini terletak dengan bintang induk, bintang besar semacam matahari yang menyemburkan lidah api berkekuatan sepuluh kali lebih besar dari lidah api yang disemburkan oleh matahari. Bahkan dilansir dari laporan CNN, semburan lidah api yang menyembur hingga mendekati Planet Kepler-438b setara dengan kekuatan 100 miliar megaton bahan peledak TNT. Bayangkan saja dengan kekuatan ledakan Bom yang meledakkan pesawat Rusia di Pegununan Sinai belum lama ini yang hanya berkekuatan 1 ton TNT.

Namun jika dipahami lebih jauh, ternyata matahari yang selama ini kita lihat dari Bumi pun punya semburan lidah api yang cukup besar dan mampu melahap Bumi jika tak ada atmosfer yang melindungi Bumi Kita ini. namun karena medan magnet sangat besar yang dihasilkan oleh Bumi, atmosfer Kita sangat kuat untuk melindungi segenap manusia dan kehidupan di dalamnya dari terkena radiasi berbahaya.

Nah, medan magnet yang kuat inilah yang tak dimiliki oleh Planet Kepler-438b. Menurut seorang peneliti dari University of Warwick, yang ditulis oleh The Washington Post, Planet Kepler-438b tak punya atmosfer yang kuat dan berpotensi kehilangan atmosfernya dan terkena radiasi berbahaya.

Jadi, pada akhrinya planet Kepler yang digadang-gadang sebagai kembaran Bumi nantinya tetap akan menjadi Planet tandus gersang dan berbahaya dengan ancaman radiasi bintangnya. Walaupun Ilmuwan meyakini bahwa di Planet Kepler ini ada sumber air untuk menunjang kehidupan. (cal)

img : Nasa.gov

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun