Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gempa Bumi di Indonesia Mencakup 30 Persen dari Potensi Gempa di Seluruh Dunia

18 November 2015   11:24 Diperbarui: 18 November 2015   12:15 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang bisa menyangkal bahwa negeri Indonesia ini punya potensi gempa besar yang terus mengancam setiap tahunnya. Secara kajian tektonis, lempeng besar dunia itu bertemu dan mengelilingi Indonesia. Mulai dari Pantai Barat Sumatera hingga Selatan Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara, lalu berbelok menuju ke wilayah Papua Barat, Maluku dan Sulawesi. Hanya Kalimantan satu-satunya pulau besar di Indonesia yang punya potensi paling kecil dari kegempaan besar.

Lalu bagaimana sesungguhnya kondisi potensi gempa di Indonesia? Dikutip dari laporan CNN Indonesia, Staf Ahli Kebencanaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono, atau yang dikenal masyarakat Indonesia dengan sebutan Mbah Rono mengatakan bahwa potensi gempa di Indonesia sungguh sangatlah besar. Negeri ini menjadi salah satu wilayah di dunia yang berada persis di bawah aktivitas lempengan bumi yang sangat aktif, selain Indonesia ada Pakistan India dan Nepal, lalu Jepang sebagai wilayah dunia yang punya potensi gempa besar.

Fakta bahwa negeri ini punya potensi gempa yang menghampar dibuktikan oleh statistik terbaru yang menunjukkan bahwa potensi gempa di Indonesia mencapai 30 persen dari total potensi gempa besar yang ada di dunia.

Menurut Mbah Rono, data statistik kegempaan sedang hingga besar yang mengguncang dunia sejak 2001 hingga 2011, Indonesia adalah salah satu penyumbang potensi gempa terbesar di seluruh dunia. Indonesia masuk dalam kategori merah negeri yang paling rawan gempa bumi.

Statistik gempa ini disimpulkan dari analisis statistik gempa besar yang masuk dalam kategori yang sebabkan kematian lebih dari 1.000 jiwa. Wilayah Sumatera bagian barat, Jawa bagian selatan, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan Sulawesi di seluruh bagian pulaunya masuk dalam kategori merah daerah paling gempa di Indonesia.

Lantas mengingat potensi 30 persen gempa bumi mematikan di dunia ada di Indonesia, sudahkah negeri ini siap menghadapi kenyataan itu? Siapkah masyarakat Indonesia menghadapi gempa besar seperti yang satu dekade lalu mengguncang Aceh dan sebabkan tsunami dahsyat?

Jika ingin jawaban jujur, maka negeri ini sangat tak siap dengan potensi gempa besar. Hal ini diamini oleh Mbah Rono pasalnya anggaran untuk riset mengenai upaya pencegahan bencana sangat minim. Padahal secara logika, yang menyebabkan korban jiwa berjatuhan ketika tragedi bencana gempa mengguncang dahsyat di Indonesia bukanlah gempanya. Akan tetapi karena kondisi infrastruktur yang buruk dan tak tahan gempa. Konstruksi yang tak tahan gempa yang menjadi masalah utama.

Perlu upaya kompleks untuk mencegah dampak bencana gempa bumi di Indonesia berubah menjadi mematikan. Mulai dari upaya penelitian, pembiayaan, tata ruang hingga pertolongan yang cepat dan efektif ketika bencana terjadi. (cal)

img :newsmedia.co.id

http://act.id/data/banner_ids/large/web-banner_act-d-01_393.jpg
http://act.id/data/banner_ids/large/web-banner_act-d-01_393.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun