Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Haji Abdul Kadir dan Cita-cita Sekolah Terpencil untuk Indonesia Timur

13 November 2015   13:11 Diperbarui: 13 November 2015   17:41 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pahlawan Sekolah Perbatasan

Selama ini, pembangunan di Indonesia itu tak pernah terlepas dari dilema ketimpangan yang nyata. Hukumnya berlaku seperti ini, semakin jauh dari Ibukota Jakarta, maka jangan harap bisa menemukan infrsatruktur yang baik, apalagi lengkap.

Terlebih di wilayah Indonesia Bagian Timur, Papua, Maluku dan jejeran pulau di Nusa Tenggara selalu menjadi anak tiri. Pembangunan infrastruktur yang layak di Indonesia Timur lebih sering luput dan diabaikan oleh pemangku kepentingan di ibukota.

Satu hal yang paling miris adalah ketimpangan infrastuktur pendidikan, disaat standar pendidikan disamakan dari Sabang sampai Merauke, namun tidak begitu dengan kondisi fisik dan perlengkapan penunjang pendidikan. Alih-alih minimnya buku pelajaran, untuk mendapatkan guru saja sulitnya minta ampun, bahkan bangunan sekolah yang layak pun nihil.

Wajah pendidikan di Indonesia Timur membutuhkan perhatian serius dari kita, di wilayah ini banyak ditemukan sekolah yang belum memiliki bangunan fisik dan proses belajar mengajarnya masih menumpang di sekolah lain. Seperti halnya Madrasah Tsanawiah Swasta (MTs) Insan Cita Moru, Desa Pailelang, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Serasa mimpi di siang bolong, hingga saya menangis bukan sedih tapi menangis bahagia, karena sebentar lagi kami akan memiliki gedung sekolah,”ujar Haji Abdul Kadir, Kepala Sekolah MTs Insan Cita Moru pada Rabu (11/11).

Menurut Haji Abdul Kadir, rencana pembangunan MTs Moru sudah dirancang sejak tahun 1959 lalu, lebih dari setengah abad! Bayangkan!

Saat itu warga terlebih dahulu membangun masjid sebagai pusat ibadah. Untuk mengisi jamaah masjid, dibangunlah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) sebagai sarana pendidikan. Namun seiring waktu MTs Insan Cita Moru belum juga memiliki gedung permanen sendiri dengan berbagai kendala.

Alhasil MTs Insan Cita Moru menumpang pada ruang Taman Kanak-Kanak di Komplek MIS Babul Jihad, Kelurahan Moru yang kondisi bangunannya juga cukup memprihatinkan dengan dinding kayu yang sudah mulai bolong dan lapuk, sementara ruang gurunya pun sempit, terbatas dan tak cukup menampung guru serta arsip.

Haji Abdul Kadir dipercaya menjadi Kepala Sekolah MTs Insan Cita Moru atas permintaan warga setelah ia pensiun sebagai Kepala Sekolah di SMP Negeri Buraga, Kabupaten Alor. Jiwa seorang pendidik dan pengabdiannya pada pendidikan generasi muda membuat Haji Abdul Kadir bersedia menjadi Kepala Sekolah. “Impian saya menjadikan siswa MTs Insan Cita Moru ini kelak sebagai sekolah percontohan, siswanya unggul minimal mahir dua bahasa, Inggris dan Arab,” ujarnya.

Proses pembangunan MTs Insan Cita Moru akan dilaksanakan pada hari Sabtu (14/11) setelah dilakukan pertemuan wali murid, warga dan pemangku kepentingan dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) selaku pelaksana program dukungan donasi dari Wardah yang merupakan paket program Tepian Negeri. (act.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun