Asap kebakaran lahan di Riau telah membahayakan kualitas udara dan kesehatan penduduk setempat. Yuk, patungan masker N-95 dan inhaler untuk kawan-kawan kita!
Lagi-lagi Riau dijebak oleh kabut asap yang muncul akibat kebakaran lahan untuk kesekian kalinya.
Kabar ini mulai menghiasi layar kaca dan layar ponsel saya. Muncul berbagai macam respons dari teman-teman di jagad maya. Ada yang berusaha untuk memberikan kabar terbaru, ada pula yang tak henti-hentinya menuliskan doa di jejaring sosial.
Kabut asap yang menyelimuti Riau dapat mengganggu kesehatan warga setempat. Hal ini dibuktikan dengan munculnya beberapa kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafri, penderita penyakit ISPA sudah mencapai 14.566 jiwa pada hari Jumat, 11 September 2015. Tak hanya itu, kabut asap yang menyelimuti Riau sayangnya telah menyelimuti beberapa kota lain di Indonesia. Akibatnya, angka penderita penyakit ISPA pun terus meningkat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa kabut asap akibat kebakaran hutan menyebabkan kualitas udara di kota Pekanbaru, Riau, sudah sampai level berbahaya!
Salah satu upaya untuk dapat menangkal penyakit pernapasan akibat kabut asap tersebut adalah dengan memakai masker. Masker N-95 adalah jenis masker yang kerap digunakan para tenaga medis bagian infeksi dan penyakit menular. Masker jenis ini mampu menyaring 95% dari seluruh partikel yang dibawa oleh udara. Sayangnya, sampai ketersediaan jumlah masker di Riau sudah semakin menipis, kabut asap pun tak kunjung reda. Apalagi harga masker N-95 cukup mahal dan susah diperoleh di beberapa apotek di Riau. Tak hanya itu, rupanya Kementerian Kesehatan juga tidak bersedia memenuhi permintaan masker N-95 dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Beritanya dapat dibaca di sini.
Sumber gambar: Antara/Rony Mularman
Pada keadaan seperti ini, kita memiliki dua pilihan. Mau diam atau berbuat sesuatu?
Saya yakin, pilihan yang kedua adalah pilihan yang paling ideal.