Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahaya Kabut Asap Kebakaran Hutan Ternyata bisa Sebabkan Hipoksia

9 September 2015   11:06 Diperbarui: 9 September 2015   11:06 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam melintasi musim kemarau panjang, dua kejadian bencana kategori besar, Kekeringan dan kebakaran hutan masih terus mengancam Indonesia. Pekan ini publik Indonesia, terutama Sumatera dibuat semakin khawatir dengan kenyataan kebakaran hutan menjadi semakin parah terjadi di Sumatera, khususnya kebakaran di sekitar wilayah Sumatera Selatan dan Riau. Akibatnya, kabut asap yang sangat pekat menjadi pengisi hari bagi rutinitas masyarakat Kota Pekanbaru dan sekitarnya. Jarak pandang normal yang tadinya masih berada di kisaran 2.000 meter, jatuh jauh hingga hanya sekitar 50 meter saja.

Kabut asap pun ternyata tak hanya membawa potensi kecelakaan darat dan udara yang tinggi karena minimnya jarak pandang, namun juga menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya hipoksia. Apa itu hipoksia? Adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang bisa menyebabkan masalah kesehatan lebih parah lagi karena akan langsung berpengaruh terhadap organ-organ dalam tubuh.

Faktanya, Asap kebakaran hutan yang pekat, sangat bisa menjadi pemicu Hipoksia. Seperti yang diketahui, dalam sepekan terakhir kondisi kabut asap kebakaran hutan sudah sangat tebal menutupi hampir seluruh wilayah Kota Pekanbaru dan kota-kota lainnya di Provinsi Riau. Asap yang sangat tebal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen udara di luar ruangan yang akan membawa dampak buruk bahkan mematikan bagi tubuh manusia. Selain itu, asap pekat juga akan sangat menganggu pernapasan, iritasi mata, dan kulit.

Lalu bagaimana hipoksia dapat memengaruhi kesehatan manusia? Dikutip dari pernyataan Ari Fahrial Syam, dokter dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI seperti yang dilansir oleh laman CNN, Hipoksia secara simpelnya adalah kondisi kekurangan oksigen. Akibat dari penurunan suplai oksigen yang berat akan membuat jantung mengalami penunurunan suplai oksigen yang disebut iskema dalam istilah medis. Jika kondisinya semakin parah, maka iskema juga akan berpotensi mengalai kematian jaringan. Dan bisa berujuk pada kematian.

Hipoksia pun akan semakin parah efeknya jika terjadi pada orang yang sudah memiliki sumbatan pada pembuluh darah jantung. Dikutip dari laman CNN, jika Hipoksia terjadi pada orang yang mengalami masalah penyumbatan pembuluh darah otak, maka minimnya oksigen yang masuk ke tubuh ini akan menyumbat pembuluh darah sampai ke otak. Akibatnya bisa sampai tak sadarkan diri dan mati mendadak.

Selain karena faktor ketebalan kabut asap di Pekanbaru, Hipoksia juga dapat dengan mudah terjadi pada seseorang yang berusia lanjut. Maka dari itu, dalam kondisi pekatnya kabut asap Pekanbaru, sebaiknya hindari sebisa mungkin beraktivitas di luar ruangan, terlebih bagi para lansia di atas umur 60 tahun. (CAL)

img : wongtaniku.files.wordpress.com

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun