Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kamp Arsal yang Tak Pernah Aman

6 Juli 2015   14:17 Diperbarui: 6 Juli 2015   14:17 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ACTNews, LEBANON TENGGARA – Beginilah kondisi lokasi pengungsian untuk warga Suriah di Arsal, Lebanon Tenggara; tak pernah aman karena kerap menjadi target serangan, baik oleh pemerintah Lebanon, tentara rezim Asad, Hizbullah maupun kelompok bersenjata revolusi Suriah.  Sebabnya hanya satu, Arsal dianggap sebagai kantong milisi revolusi Suriah. Maka semua misil dan bom kerap mengarah ke kamp pengungsian yang juga dihuni pengungsi Palestina ini.  
 
“Ini lokasi pengungsian paling tak bersahabat. Ada 100 ribu pengungsi di sini. Bagi warga Suriah, di sini bukan lokasi resmi yang direstui pemerintah Lebanon,” tutur Hamid,  wakil mitra lokal Aksi Cepat Tanggap dalam distribusi logistik untuk 213 KK pengungsi Suriah, Selasa (30/6) lalu.  
 
Ali menambahkan, seperti halnya para pengungsi Palestina yang tak diinginkan untuk tinggal menetap, formula pemulangan terus dicari untuk para pengungsi Suriah oleh pemerintah Lebanon. Pengungsi Suriah itu tinggal di tempat-tempat yang merupakan kamp penampungan yang seharusnya untuk warga Palestina, bangunan-bangunan yang sudah ditinggal, sekolah, peternakan maupun kandang hewan.
 
Bantuan dari rakyat Indonesia melalui ACT yang didistribusikan oleh Light Spring itu terdiri dari paket yang berisi beras, tepung,  ‘adas, teh, gula dan lainnya. Paket-paket ini  disalurkan di 5  titik di dalam kamp, yakni di Majd, Inma’, Nashr, Salam dan Arzah.
 
“Warga Suriah yang menerima bantuan ini mengatakan pada saya, ‘tolong sampaikan bantuan serupa untuk masa yang akan datang. Sebab hampir tidak pernah ada bantuan masuk ke sini karena kamp selalu dikepung oleh otoritas Lebanon’..,” ujar Ali mengutip pesan warga penerima bantuan. Senada dengan pengungsi, Hamid melalui lembaganya juga siap untuk mendistribusikan kembali jika bantuan dari Indonesia datang kembali. “Kami berharap ada bantuan lanjutan,” kata Hamid. (a.rahman)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun