Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, tahun 2015 bisa dibilang adalah tahun bencana yang dipicu oleh perubahan cuaca. Mulai dari kasus kemarau panjang, kekeringan akut, hingga pada kebakaran hutan terbesar selama beberapa dekade terakhir terjadi di tahun 2015. Perubahan iklim betul-betul sedang terjadi di seluruh belahan dunia. Indonesia merasakan imbasnya di tahun 2015 ini dengan gejala musim kemarau panjang tanpa kemungkinan hujan sama sekali. Beberapa belahan dunia lain merasakan perubahan iklim berupa suhu panas yang sangat tinggi seperti yang terjadi di India dan Pakistan, akibatnya 2500 lebih jiwa tewas hanya dalam beberapa pekan.
Efek dari perubahan iklim atau pemanasan global sudah tak bisa lagi diremehkan. Pemanasan global punya pengaruh besar terhadap kesehatan manusia. Mengancam kesehatan manusia, bencana kekeringan dan kekurangan air bersih, dan mengancam sumber-sumber makanan.Bahkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), antara tahun 2030 – 2050, perubahan iklim diprediksi akan menyebabkan peningkatan angka kematian manusia sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malnutrisi, kelaparan, diare, dan udara panas.
Menjelang akhir tahun 2015, berikut adalah 3 bukti dahsyatnya efek pemanasan global selama tahun 2015:
1. Bumi semakin panas, mencapai titik terpanas pada tahun 2015
Tahun 2015 ini adalah tahun dengan suhu rata-rata Bumi terpanas sepanjang sejarah. Selama lebih dari 1 abad terakhir sejak perkembangan revolusi industri menyesaki dunia, aktivitas pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi telah sebabkan emisi gas buang yang begitu siginifikan, mengakibatkan efek pemanasan global. BBC melansir, berdasarkan data bulan Januari sampai Oktober 2015 menunjukkan suhu permukaan rata-rata dunia untuk tahun 2015 adalah 0,73 derajat Celcius diatas rata-rata 1961-1990.
2. Pemanasan global tahun 2015 sebabkan kelaparan dan gangguan kesehatan
Tak bisa dibantah bahwa pemanasan global tahun 2015 telah membawa kerugian yang signifikan di urusan kesehatan masyarakat. Lihat saja bagaimana dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang terdampak kekeringan panjang di tahun 2015. Perubahan iklim atau pemanasan global menjadi pemicu dari kekurangan udara sehat dan air minum bersih, produksi pangan yang gagal hingga mengakibatkan kelaparan dan harga makanan melambung tinggi. Akibatnya kelaparan, sakit kulit, hingga gangguan pernapasan karena bencana asap tahun 2015 lalu.
3. Pemanasan global telah mengubah penyebab bencana alam, memicu suhu ekstrem dan mengubah curah hujan
Dampak paling nampak dari dahsyatnya efek pemanasan global tahun 2015 adalah bencana alam dan perubahan pola cuaca. Bencana alam yang terjadi di tahun 2015 lebih banyak didominasi oleh bencana karena cuaca dan iklim. Kemarau panjang, kekeringan akut, kebakaran hutan, banjir bandang hingga longsor menjadi pengisi catatan bencana Indonesia tahun 2015. Bahkan, secara global, jumlah bencana alam yang berhubungan dengan cuaca dilaporkan naik hingga tiga kali lipat sejak tahun 1960-an.
(cal)