Mohon tunggu...
yayan putra
yayan putra Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 6 SATAP SEKADAU HULU

Membuat puisi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ikrar Sejati

22 Oktober 2024   00:59 Diperbarui: 22 Oktober 2024   01:10 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luruh.... 

Daun akasia menguning terbang terbawa angin.... 

Jatuh di antara semak semak yang tak terjamah... 

Sepasang pipit menatap dari jauh sambil berucap.... 

Takdir yang membawa terbang dan dialah jua yang menjatuhkan.... 

Apakah dirimu juga seperti takdir yang sekarang menerbangkan ku kemudian menghempaskan ku dengan keras.... 

Tanya si pipit jantan pada betina di sebelahnya... 

Untuk saat ini aku akan terus menerbangkan mu... 

Tapi waktu mungkin akan membuatku menghempaskanmu suatu saat... 

Pipit jantan hanya terdiam mendengar jawaban itu.... 

Aku hanya akan mengingat saat kita terbang dan ketika kau menghempaskan ku.... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun