Mohon tunggu...
Willem Pieter
Willem Pieter Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis adalah Gambaran Jiwa

Yayan Putera Maluku. Bukan berlatar belakang politikus atau sastrawan tapi suka menulis tentang politik dan sastra. This is my soft skill.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Empat Belas Februari dan Hari Valentine

14 Februari 2015   06:08 Diperbarui: 13 Februari 2023   20:10 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Valentine Day adalah hari kasih sayang yang jatuh setiap tanggal 14 Februari. Hari valentin itu sendiri berasal dari seorang guru besar Gnostisisme bernama Valentine yang sangat berpengaruh dan juga sebagai calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, pelaminan adalah wujud dari cinta kasih. 

Jika seseorang mempunyai pelaminan yang tercemar maka dalam hidup sesungguhnya juga tidak memiliki kasih. Valentine kemudian menjadi orang yang sangat banyak diberbincangkan setelah dia menjadi salah seorang pengkritik kaisar Cladius yang terkenal karena kekejamannya. 

Menurut Cladius seorang pria sebaiknya tidak menikah agar dia menjadi berani di medan perang dan loyal ketika diangkat menjadi tentara. Valentine pun menentang peraturan Cladius, dia menikahkan setiap pasangan yang siap berumah tangga secara sembunyi-sembunyi. 

Kaisar Cladius menjadi murka dan memperingati Valentine. Namun sebagai seorang pastor, valentine berpegang pada tugas-tugas kependetaannya, hingga suatu malam ia tertangkap basah sedang memberkati sebuah pernikahan dan Valentine pun dijebloskan dalam penjara. 

Kabar penangkapan valentine pun tersebar didaratan Eropa sehingga tidak sedikit orang yang menaruh simpati padanya. Melihat banyak dukungan daru rakyat Roma, Cladius kemudian mempercepat persidangan Valentine alhalis, Valentine divonis sebagai pemberontak dan hukumannya mati dengan cara dipancung. 

Mendekat hari eksekusinya, semakin banyak orang-orang yang datng mengunjungi sambil melemparkan bunga mawar sebagai symbol cinta kasih. Singkat cerita, Valentine pun mati di penggal dan semua orang pada saat itu mengenang hari kematiannya yakni 

pada tanggal 14 Februari.  

Tanggal 14 Februari sendiri sebagai hari kematian Santo Valentine dibantah oleh berbagai kalangan. Dalam ensiklopedi katolik sendiri tidak menyebutkan tentang tanggal kematian Valentine secara pasti. 


Namun hari valentin yang jatuh pada tanggal 14 Februari secara resmi ditetapkan oleh paus Gelasius I pada tahun 496 demi memperingati Santo Valentine.

 Ada yang beranggapan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hari valentine jatuh pada tanggal 14 Februari untuk mengalahkan hari raya Lupercalia yang di rayakan pada tanggal 15 Februari. Lupercalia adalah sebuah perayaan untuk dewa Lupercus, dewa kesuburan yang dilambangkan sebagai seorang pria yang telanjang dada dan separuh tubuhnya terbungkus kulit kambing.

Hari Valentine dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal usulnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu. 

Ada benarnya juga ketika hari valentine dianggap sebagai hari yang tak pantas dan tidak sesuai dengan norma-norma agama. Hari valentine yang esensinya sebagai hari kasih sayang dijadikan sebagai hari mesum oleh beberapa kelompok masyarakat modern khususnya muda-mudi. 

Dikota-kota besar banyak hotel yang melakukan promo besar-besaran dengan cara menurunkan tarif kamar pada tanggal 14 Februari, sehingga banyak pasangan bukan suami istri dengan mudah memenuhi kamar-kamar hotel dan masih banyak lagi contoh negative dari perayaan klasik ini. 

Sebagai seorang Kristen yang nyawa kekristenannya adalah kasih, tidak salah ketika merayakan hari kasih sayang di dalam gereja. Namun hal-hal yang harus diperhatikan adalah makna dari hari kasih sayang itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun