Maka jika dilihat dari filsafat Machiavelli, kebetulan selalu lahir dari kombinasi antara dua hal, keutamaan dan keberuntungan. Keduanya harus ada dan tidak bisa dipisahkan begitu saja. Orang tidak bisa mengharapkan keberuntungan, tanpa sebelumnya berlatih keras mencapai keutamaan. Namun berlatih dalam keutamaan tidak otomatis membawa orang pada kebetulan-kebetulan yang menguntungkan. Inilah ketidakpastian.
Zizek
Zizek merupakan salah seorang filsuf Eropa yang paling ternama sekarang ini tidak pernah melihat kebetulan semata sebagai kebetulan. Ia menempatkannya sebagai momen-momen kehidupan yang tak terhindarkan. Momen-momen itu ada, dan amat menentukan di dalam proses perkembangan seseorang.
Ada tiga momen yang dibahasnya. Momen pertama disebutnya sebagai yang imajiner. Momen ini disebut juga sebagai momen cermin. Di dalamnya orang melihat dirinya dari kaca mata orang lain.
Di dalam proses ini terbentuklah identitas individu. Momen kedua disebutnya sebagai yang simbolik.P ada momen ini orang dikepung tradisi dan struktur masyarakatnya. Struktur dan tradisi itu bisa berupa hukum, aturan, norma, dan bahkan agama. Semua ini adalah simbol-simbol yang menentukan kehidupan manusia.
Momen yang ketiga disebutnya yang nyata. Inilah ruang lahir dan terbentuknya kebetulan. Momen yang nyata mematahkan, dan bahkan menghancurkan, rutinitas dan segala bentuk kebiasaan. Bagaikan gempa di Jepang pada 2011 yang mengagetkan dunia, yang nyata (the real) membangunkan orang dari keterlenaan.
Kebetulan adalah peristiwa di dalam hidup manusia. Kebetulan memecah kebiasaan dan rutinitas. Kebetulan adalah yang nyata itu sendiri, kata Zizek. Ia tidak bisa dinanti, tetapi pasti datang, dan mengejutkan kita yang sedang tenggelam dalam rutinitas kehidupan.
Hegel
Hegel ialah seorang filsuf Jerman abad ke-17 yang memiliki pandangan menarik tentang kebetulan. Tentu saja ia tidak secara gamblang menyatakan teorinya tentang kebetulan. Namun kita bisa menarik beberapa konsekuensi logis dari pemikirannya.
Bagi Hegel, sejarah dunia adalah sejarah pergerakan roh absolut. Roh absolut mengasingkan dirinya di dalam sejarah manusia, dan kemudian berproses untuk sampai pada kesempurnaan. Di dalam proses itu, roh absolut menjalani momen-momen. Setiap momen merupakan suatu gerak dialektis, yang berarti roh absolut bergerak melalui pertentangan dan perlawanan.
Salah satu momen itu, menurut saya, adalah kebetulan. Kebetulan adalah momen ketika roh absolut mengalami pertentangan dengan dirinya sendiri dengan pola yang tidak biasa. Kebetulan adalah anomali gerak dari roh absolut. Di dalam kebetulan roh absolut mengalami kontradiksi di dalam dirinya sendiri, yang membuat dirinya menjadi tak terduga.