Mohon tunggu...
Yayang Afta
Yayang Afta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Saya adalah seorang mahasiswa UNS jurusan EkonomI Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN UNS 2020 Hadir Untuk Menjaga Ketahanan Pangan Masyarakat di Era Covid-19

18 Juli 2020   23:47 Diperbarui: 19 Juli 2020   03:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi TAMBULAMPOT bersama KWT

Bogor (18/07/2020) Dalam kondisi pandemi seperti ini banyak timbul permasalahan-permasalahan yang berada di sekitar masyarakat, namun Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS hadir mendampingi masyarakat dalam mengatasi masalah yang terjadi. Konsep dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS kali ini berbeda dengan konsep – konsep sebelumnya. Selain dapat dilakukan secara individu, peserta KKN dapat menjalankan Program Kerja KKN di wilayah tempat tinggal atau domisili yang di tempatinya, sehingga tidak mengharuskan memilih daerah yang terpelosok atau tertinggal. Hal ini diharapkan seluruh mahasiswa dapat berperan dalam memecahkan masalah didaerah tempat tinggalnya sendiri serta membimbing warga nya untuk menghadapi pandemi covid – 19.

Yayang Afta Pratama adalah salah satu Mahasiswa Universutas Sebelas Maret jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah menjalankan KKN di daerah Pondok Rumput RT 02 RW 05 Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Tema yang diambil berkaiatan dengan Ketahanan Pangan Masyarakat dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Alasan pengambilan tema tersebut dikarenakan pendistribusian pangan yang mengalami kendala sehingga Rumsh Tangga tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri, serta ditambah adanya perintah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan Rumah Tangga tidak dapat bergerak leluasa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Oleh karenanya, dia hadir untuk memecahkan masalah tersebut dengan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan menjadi perkebunan yang nanti hasil panennya dapat dikonsumsi sendiri tanpa perlu membeli keluar rumah serta menurangi pengeluaran pendapatan. selain mengajak masyarakat dia juga mengajak pedagang untuk memanfaatkan teknologi inovatif dalam melakukan transaks jual beli di era covid-19

Dia mengajak dan mengedukasi masyarakat mengenai cara menanam bawang dengan Teknik vertikultural dikarenakan harga bawang yang terus meningkat hingga mencapai Rp 65.000/Kg. Melakukan praktik dan sosialiasi penanaman Buah dalam Pot (TAMBULAMPOT) yang mengandung vitamin c yang bermanfaat untuk meningkatkan imun tubuh masyarakat dalam menghadapi masa pandemic seperti ini, Melakukan Budidaya ikan dalam Ember (Budikdamber) untuk memenuhi segi gizi rumah tangga serta pembuatan produk inovatif Aplikasi Marketplace sederhana yang ditujukan kepada para pedagang sembako untuk memperlancar pemenuhan kebutuhan rumah tangga terhadap sembako serta mendukung program pemerintah untuk selalu mengikuti protokal kesehatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun