[caption id="attachment_183444" align="aligncenter" width="640" caption="Foto: Pelda Darowi Dispen Koarmatim"][/caption] Sudah empat hari KRI Dewaruci singgah di New Orleans, Amerika Serikat. Sebanyak 29.500 orang pengunjung datang silih berganti menyambangi kapal latih tiang tinggi kebanggaan bangsa Indonesia tersebut. Hari ini Minggu (22/4) diharapkan pengunjung bisa lebih membludak. Peluang emas ini akan dimanfaatkan oleh KRI Dewaruci untuk memperkenalkan lebih jauh tentang khazanah budaya Indonesia.
Ya, di kota kelahiran musik jazz itu, Komandan KRI Dewaruci, Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto beserta para anak buah kapal (ABK) melaksanakan open ship. Masyarakat New Orleans dipersilakan berkunjung dan diperkenalkan pada keramahtamahan khas Indonesia. Alunan lagu-lagu dan musik daerah Nusantara mengisi relung dan ruang geladak KRI Dewaruci. Demikian pula dengan aneka keseniannya.
Masyarakat New Orleans penasaran dengan ketangguhan kapal layar tiang tinggi ini. Para pengunjung berdecak kagum memandang tiang Bima. Beberapa di antaranya mencoba memanjat tiang layar utama yang terletak di haluan KRI Dewaruci itu sekalipun hanya sampai pada ketinggian 3-4 meter.
[caption id="attachment_183446" align="aligncenter" width="560" caption="Foto: Pelda Darowi Dispen Koarmatim"]
Genderang Seruling KRI Dewaruci dengan Mayoret andalannya Lettu Laut (T) Alfredo Purba ternyata cukup efektif dalam menarik perhatian pengunjung. Meskipun terbatas jumlah personelnya, suara instrumen Genderang Suling cukup menggetarkan kawasan dermaga tempat kapal-kapal layar lainnya merapat. Dengan keadaan ini tentu saja para turis dan masyarakat New Orleans berbondong-bondong memadati dermaga Bean Ville tempat KRI Dewaruci merapat.
[caption id="attachment_183448" align="alignleft" width="333" caption="Foto: Pelda Darowi Dispen Koarmatim"]
Dengan tibanya di Amerika Serikat berarti tinggal tiga benua yang mesti di singgihahi KRI Dewaruci. Pelepasan pelayaran kapal yang ke-59 dan penjelajahan terakhir ini, dilakukan oleh KASAL Laksamana Soeparno di Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya 15 Januari lalu.
KRI Dewa Ruci bertipe kapal tiang tinggi (barquentine) ini memiliki lebar 9,5 meter. Panjang 58,30 meter, bobot kapal 874 ton, kecepatan dengan mesin 10,5 knot dan kecepatan dengan layar 9 knot. Telah puluhan tahun kapal buatan Jerman ini membentangkan layarnya ke berbagai penjuru benua.
Pada perjalanan yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto ini, KRI Dewaruci mengarungi perjalanan ke 4 benua, 13 negara dengan jarak tempuh 27.006 nautical miles (1 nautical miles sama dengan 1,852 km). Tak kurang dari 277 hari waktu yang diperlukan dalam pelayaran kali ini.
Bisa dikatakan bahwa rute pelayaran KRI Dewa Ruci kali ini lebih jauh dan lama dibandingkan dengan pelayaran pada tahun 2010 yang menempuh jarak 25.173 nautical miles dan waktu yang ditempuh selama 258 hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H