Mohon tunggu...
Yantermon Yayan
Yantermon Yayan Mohon Tunggu... profesional -

Orang biasa yang belajar menulis berbagai hal, berusaha melakukan kritik dalam bahasa yang santun

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenaikan BBM Itu Rencana Basi

31 Maret 2012   07:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:13 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya masyarakat yang ada di daerah kami sudah tidak terlalu peduli lagi terhadap wacana pemerintah yang ingin menaikkan harga BBM, kami anggap rencana itu sudah basi alias tak berguna.


  • Kenapa?

Kami sudah lama menikmati harga eceran BBM lebih dari Rp. 6.000 bahkan pernah sampai Rp. 9.000.


  • Kenapa beli eceran?

Karena kami tidak sanggup antre berjam-jam di SPBU untuk sekedar membeli 2 – 3 liter BBM, antreannya sampai beratus-ratus meter.


  • Kenapa banyak yang antre nggak habis-habisnya?


Karena BBM yang datang jumlahnya dibatasi, sehingga mau tak mau orang yang perlu harus menunggu supaya tidak kehabisan.


  • Kenapa PERTAMINA tidak menambah stock BBM di SPBU?

Alasannya adalah karena menurut PERTAMINA, mereka memberi jatah sesuai kuota yang ada.


  • Kenapa Kuota untuk daerah kami selalu kurang?

Karena menurut Pemerintah, mereka menghitung kuota berdasarkan “data” yang mereka punya.


  • Kenapa kalo dikota besar seperti Jakarta dan Surabaya, BBM di SPBU selalu cukup?

Karena Pejabat dan Penggede banyak yang tinggal dikota tersebut .


  • Kesimpulan yang bisa diperoleh:

Masa bodohlah orang yang di luar Jawa, biar aja kami menikmati BBM subsidi yang mahal.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun