Produk olahan tepung terigu sangat beragam dan diminati hampir semua masyarakat Indonesia.Â
Sebut saja mi instan, roti, kue tradisional serta makanan ringan lainnya yang selalu tersedia di masing-masing dapur anak kosan maupun ibu-ibu rumah tangga. Diakui atau tidak tepung terigu yang bahan dasarnya berupa gandum ini sudah menjadi bahan makanan populer kedua setelah beras, tentunya di Indonesia. Karena permintaan pasar yang banyak akhirnya penggunaan tepung terigu selalu meningkat, hingga produksi tepung terigu dalam negeri tidak mampu mencukupi kebutuhan industri. Hal ini kemudian menyebabkan Indonesia harus mengimpor tepung terigu dalam jumlah yang banyak agar dapat mencukupi kebutuhan tersebut.
Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk mengurangi jumlah impor tepung terigu yang terus meningkat, salah satunya adalah dengan memproduksi sendiri tepung terigu tersebut. Hal ini telah dilakukan oleh beberapa produsen dan hasilnya cukup memuaskan, seperti yang dikutip dari Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) dari berita yang dimuat dari laman web Kementerian Perindustrian RI mengatakan bahwa terjadi penurunan impor tepung terigu sebesar 34,92% dari 187.115 ton menjadi 121.778 ton pada kuartal I tahun 2012. Penurunan ini cukup memberikan dampak yang baik bagi Indonesia, namun sebenarnya ada juga cara lain untuk mengurangi impor sekaligus penggunaan tepung terigu, yaitu dengan memproduksi tepung sorgum.
Kenalan dulu yuk sama sorgum!
Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional. Selain sebagai bahan pangan, sorgum juga digunakan sebagai pakan ternak. Nutrisi yang ada pada sorgum pun tidak kalah baik dengan gandum yang merupakan bahan dasar dari tepung terigu.
Apa aja sih produk olahan sorgum?
Ada beragam produk olahan dari tepung sorgum yang dapat dijumpai di beberapa tempat di Indonesia. Potensi sorgum untuk dikembangkan menjadi tepung sangat besar, bahkan produksinya dapat diperbanyak untuk mengurangi penggunaan tepung terigu di Indonesia. Namun hal tersebut hanya akan terpenuhi apabila pemerintah Indonesia beserta para industri serius dalam menanganinya. Beberapa penelitian mengenai tepung sorgum beserta produk olahannya sudah dilakukan baik di universitas maupun pusat penelitian lainnya di Indonesia. Hasil dari penelitian-penelitian tersebut menjabarkan produk olahan tepung sorgum seperti beras analaog, mi instan, serta jenis olahan lainnya yang biasanya terbuat dari tepung terigu.
Sejauh ini usaha pemerintah dalam mengembangkan sorgum sudah cukup baik mulai dari proses penanaman hingga pemrosesannya, namun sepertinya antusiasme kita sebagai masyarakat mengenai sorgum masih belum terlalu positif. Masih banyak yang belum pernah melihat maupun mencicipi produknya.Â
Sehingga pengenalan mengenai sorgum kepada khalayak umum harus menjadi prioritas juga sebelum produk dari tepung sorgum itu diluncurkan. Mengingat bahwa kemungkinan masyarakat Indonesia masih belum mengenal terhadap rasa dari sorgum itu sendiri. Namun apapun hasilnya, entah diterima atau tidak oleh  masyarakat, langkah-langkah nekat seperti ini harus selalu dicoba demi kepentingan bangsa Indonesia sendiri, yaitu demi memperkuatkan ketahanan pangan dalam negeri.
Salam Teknologi Pangan!
Noor Qomariyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H