Mohon tunggu...
Lidya Dewi Nurjannah
Lidya Dewi Nurjannah Mohon Tunggu... staff lembaga sertifikasi profesi -

simple is better

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Matiku

22 Mei 2014   03:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:15 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelap

Ketika mata mulai terpejam

Ketika hembusan nafas berhenti

Dan ketika jantung tak berdetak

Aku terlepas dari ragaku

Sukmaku melayang

Tubuhku kini tak terlihat olehmu

Dan kini aku berjalan sendiri

Aku berjalan pada sehelai rambut

Dua sisi lain terlihat dimata kecilku

Dua sisi yang amat berbeda

Dan aku tak tau sisi mana Tuhan menempatkanku

Pijakan pertamaku pada alam yang lain

Aku mendengar suara banyak orang

Mereka berteriak

Penderitaan, kesedihan dan penyesalan

Itulah suara pada satu sisi alamku

Pijakan keduaku pada alam yang lain

Aku mendengar suara banyak orang

Mereka bergembira

Panjatan doa, tawa senang riang gembira

Wajah nan elok terlihat disekelilingnya

Itulah suara pada satu sisi alamku

Kini hanya amalku yang akan menentukan dimana aku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun