Mohon tunggu...
Lidya Dewi Nurjannah
Lidya Dewi Nurjannah Mohon Tunggu... staff lembaga sertifikasi profesi -

simple is better

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sehari Menginspirasi, Mewujudkan Cita-cita Selamanya

19 November 2015   13:05 Diperbarui: 19 November 2015   14:05 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="#kelasinspirasi #kelasinspirasiblitar #kelasinspirasiblitar2 #indonesiamengajar"][/capiton]Hai sahabat Inspiratif se Indonesia.

Segenggam harapan, sedekap kerinduan akhirnya bisa ngeblok lagi di kompasiana.

nah, kali ini saya dengan berbahagia akan membagikan pengalaman saya. Selepas masa-masa kuliah pada september 2015 lalu, saya mengikuti kegiatan kelas inspirasi di kabupaten blitar. kenapa di blitar? yahh, karena rumah saya di Blitar. :D

tanggal 7 November 2015, telah terselenggara kelas inspirasi Blitar 2. saya sebagai fasilitator dari rombongan belajar di MI AL-MAHBUB SELOPURO dengan teman saya hanny dan mas rois. disini kita kedatangan pengajar dari dosen Tulungagung(pak arif), peternak, arsitek, petani dan guru dari blitar sendiri(mas novri), dokter dari ponorogo(mbak tissa), psikolog dari kediri (pak zun) dan tentunya ada fotografer (kang nur dan dike) yang selalu mengabadikan moment berarti ini.

Pertama, kita buka dengan jarum jam berada di angka 7. semua siswa yang antusias ini dikumpulkan di halaman sekolah mereka, meskipun tak begitu besar, tapi inilah halaman yang selalu membuat mereka tertawa. kedua, anak-anak digiring ke kelas masing masing. Disini kelas dibagi menjadi 3 kelas (kelas a= kelas 1 dan 2, kelas b= kelas 3 dan 4, kelas c= kelas 5 dan 6), setelah itu kita para fasilitator memperkenalkan diri dikelas masing-masing. kebetulan saya di kelas c yaitu kelasnya anak kelas 5 dan 6. setelah memperkenalkan diri mulailah para pengajar masuk satu per satu untuk memberikan mereka wawasan mengenai profesi mereka.  hal ini bertujuan agar anak tidak mengangan-angan profesi tersebut, tapi mereka tahu bagaimana cara kerja dari profesi tersebut. lucu itu ketika mereka mencoba menjadi dokter dan pasien. Mendengarkan jantung mereka dengan alatnya. Selain itu, kini mereka tahu bahwa didunia ini ada profesi yang namanya "psikolog". Setelah mengetahui bahwa ada psikolog, hal yang pertama terjadi adalah mereka membayangkan bahwa psikolog itu adalah dokternya orang gila.

Ronde selanjutnya pak dosen bu dosen yang masuk. Banyak sih yang bercita-cita menjadi guru. Tapi, setelah pak dan bu dosen ini menerangkan bahwa dosen itu sekolahnya lama, akhirnya mereka gak ada yang bercita-cita menjadi dosen. Bahkan, yang cita-citanya jadi guru pun berkurang. Setelah pak dan bu dosen, ada mas novri yang super sekali. dia adalah seorang peternak, petani, arsitek dan guru. Wahhhh, itu orang dengan sejuta kesibukan yang membuat dia sukses dalam hidupnya. Mas novri dan istrinya mengajak anak-anak bermain "matematika pak tani". jadi mereka dibagi beberapa kelompok. lalu dikasih soal matematika sesuai dengan kelasnya. siapa yang menjawab cepat dia akan mendapatkan wadah, air, tanah dan bibit tomat. kini mereka belajar menanam tomat di halaman sekolahnya.

Sekarang kita tutup pada jarum jam di angka 11. lelah letih lesu itu gak kerasa apa-apa. Kerasanya hanya seneng aja. Acara terakhir kita tutup dengan ramah tamah dan menerbangan balon. Balon tersebut diberi sticky note yang bertuliskan cita-cita mereka. semoga cita-cita tersebut nantinya akan menjadi kenyataan. Amienn..

see you next time child..

I Miss You so much..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun