Mohon tunggu...
Yayah Dzarotun
Yayah Dzarotun Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMPN Satu Atap Cibitung

Saya ini seorang ibu yang siap mengabdi untuk kemajuan ibu pertiwi.Bekerja dengan ikhlas demi mengharap ridho Ilahi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMPN 8 Tambun Selatan Membudayakan Literasi dengan Model BATU-BASAH

20 Agustus 2024   21:31 Diperbarui: 20 Agustus 2024   22:06 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Yayah Dzarotun N (Kepala SMPN 8 Tambun Selatan)

Rendahnya minat baca siswa merupakan salah satu permasalahan penting di sekolah. Hal ini berdampak kepada rapor pendidikan. Kemampuan baca tulis lebih dikenal dengan istilah literasi. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa yaitu membaca dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca-tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. 

Untuk mengatasi masalah tersebut SMP Negeri 8 Tambun Selatan bersama tim Gerakan Literasi Sekolah berupaya untuk membudayakan pembiasaan literasi dengan model Batu-Basah di setiap hari Jumat. Istilah batu-belah ini dilansir oleh  Raras Santika Dewi di dalam Artikel Kuliah Sosant,  Beliau menjelaskan bahwa kegiatan batu-basah (baca tulis-baca sampaikan hasilnya) dilatarbelakangi oleh rendahnya minat baca siswa di sekolah. 

Disamping itu, siswa juga mengalami kesulitan untuk menyampaikan hasil bacaannya dalam bentuk lisan dan tulisan, sekolah juga kesulitan dalam mengelola kegiatan literasi di sekolah karena belum semua warga sekolah berpartisipasi dalam pembudayaan literasi. Model batu-basah yang merupakan akronim dari proses reseptif menjadi produktif yaitu "baca tuliskan, baca sampaikan hasilnya".

Model ini dilaksanakan dalam bentuk redaton (membaca buku bersama) di lapangan. Satu siswa membaca satu buku. Dalam kegiatan ini siswa dilatih tentang tips membaca efektif dan bagaimana cara mereview buku dengan tehnik fishbond Ishikawa (tulang ikan). Bagi siswa yang sudah selesai membaca dan membuat review buku,diberi kesempatan untuk menyampaikan secara lisan di depan teman-temannya. Semua siswa nampak sangat antusias berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Sebagai penutup guru memberikan sebuah daun review untuk digantung di pohon literasi. "Saya sangat senang mendengarkan cerita dari teman-teman semua,dengan cara seperti ini saya jadi tertarik untuk giat membaca,menulis dan menceritakan kembali isi sebuah buku cerita,"ucap Ria penuh semangat.

Semoga minat baca para siswa siswi SMPN 8 Tambun Selatan akan terus meningkat dan berdampak positif terhadap kemajuan sekolah.

Salam literasi., 20/8/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun