Dalam rangka pengabdian masyarakat, Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui sebuah program kemitraan. Pada hari Kamis, 01 Agustus 2024, tim yang terdiri dari dosen Prof. Dr. Ir. Yaya Hasanah, M.Si, Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti, M.Si, Anggria Lestami, SP, M.Agr, serta dua mahasiswa yaitu Nadzra Ervina Lubis dan Alghi Fari, melaksanakan program pengabdian dengan tema "Pendampingan Kelompok Lele Lawar Desa Batu Malenggang Dalam Meningkatkan Usaha Budidaya Jamur Tiram Melalui Pembuatan Baglog dan Pengolahan Produk."
Pendampingan ini diharapkan dapat mendorong kelompok tani Lele Lawar untuk mengembangkan usaha budidaya jamur tiram mereka secara lebih mandiri dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa serta memperkuat ketahanan pangan lokal. Kegiatan ini juga melibatkan sesi praktikum dan diskusi interaktif yang dipandu oleh para dosen dan mahasiswa.
Dalam kegiatan ini, tim pengabdian USU fokus memberikan pelatihan tentang pembuatan bibit jamur tiram secara mandiri mulai dari F0, F1 dan F2, dan pembuatan baglog sebagia media tanam yang sangat penting dalam budidaya jamur tiram. Baglog merupakan campuran dari serbuk gergaji, kapur, dedak, dan air, yang diolah sedemikian rupa hingga siap untuk ditanami bibit jamur tiram. Proses ini melibatkan sterilisasi bahan-bahan tersebut agar bebas dari kontaminasi, yang dilakukan menggunakan alat autoklaf
Ketua kelompok tani Lele Lawar, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. "Program pendampingan dari USU ini sangat bermanfaat bagi kami. Sebelumnya, pengetahuan kami tentang budidaya jamur tiram masih sangat terbatas. Kami sering kesulitan dalam memperoleh bibit jamur tiram serta pembuatan baglog yang mengakibtkan hasil panen juga tidak maksimal. Namun, setelah mengikuti pelatihan ini, kami merasa lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha jamur tiram ini," ujar M. Ihlal Afiq selaku Ketua Kelompok Tani Lele Lawar
Sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan budidaya jamur tiram, tim USU juga menyerahkan sebuah autoclaf, laminar air flow sederhana dan alat - alat utk pembuatan bibit jamur F0, F1 dan F2 seperti lampu bunsen, pinset, gelas ukur, tabung reaksi, botol kaca, spatula, cawan petri dan bahan berupa dektrosa agar utk membuat media PDA kepada kelompok tani Lele Lawar.Â
Autoklaf ini berfungsi untuk mensterilkan bahan pembuatan bibit jamur tiram dengan menggunakan uap bertekanan tinggi, yang sangat penting untuk memastikan kualitas bibit tetap steril dan bebas dari hama penyakit. Penyerahan ini menandai komitmen Universitas Sumatera Utara untuk mendukung usaha budidaya jamur tiram di Desa Batu Malenggang secara berkelanjutan. "Kami berharap alat-alat ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok tani, sehingga usaha budidaya jamur tiram ini dapat berkembang lebih pesat," ujar Yaya Hasanah saat acara serah terima berlangsung.
Dengan adanya dukungan alat dan pengetahuan yang diberikan, kelompok tani Lele Lawar kini memiliki sarana yang memadai untuk mengembangkan usaha mereka. Tim pengabdian dari USU juga berjanji akan terus melakukan pendampingan dan monitoring agar kelompok tani bisa terus berkembang dan menjadi contoh sukses bagi desa-desa lainnya di Sumatera Utara.
Ke depan, Universitas Sumatera Utara berencana untuk terus menjalin kerja sama dengan Desa Batu Malenggang dalam mengembangkan potensi lokal melalui program-program serupa. Dengan kolaborasi yang terus berlanjut antara akademisi dan masyarakat, diharapkan usaha budidaya jamur tiram di Desa Batu Malenggang tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H