Aku memerah
Menemuimu dengan mata merah
Ujung bibir yang berdarah-darah
Dan hati koyak penuh luka nanah
Aku mendera luka
Mencintaimu ketika perihku adalah pesta pora
Tubuh yang terus kau minta telanjang dalam nista
Raga beku dalam genangan harunya penolakan noda
Buka pahamu, Betina!
Aku mencintaimu dalam lecutan gairah ketika matamu buta
Keperkasaanku liar mengoyak saat berontak menjerit dalam dada
Kau Ratu untuk binalnya birahi pada ranjang bisu tanpa cinta
Aku melukai lukaku,
Menyayatnya ketika pencarian mencumbu tabu
Terus kusayat dalam persetubuhan tanpa maunya malu
Hingga terus menyembunyikan luka dalam duka yang membiru
_____________________________________________________
The small a part of :
http://thedarknessofsatire.blogspot.com/2011/12/melukai-luka.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H