Mohon tunggu...
Yayag YP
Yayag YP Mohon Tunggu... -

Saya sering berada disini, http://thedarknessofsatire.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manekin Bergincu Merah

21 Desember 2011   06:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kubawa tubuh kaku ini
Berbalut pekatnya satin hitam
Kali ini kakiku harus lebih kuat lagi
Tak lagi kutengok kemarin, aku bersiap karam

Kujual lagi tubuh beku ini
Terjamah oleh buasnya mau
Mataku buta sejak terkulum birahi
Kupatahkan laku, aku bernyanyi dalam ambigu

Sedari kupilih neraka di malam tanpa kerlip bintang,
Akulah penjual suka dalam berisiknya malam tanpa telinga
Memperkenankan mereka mendaki tubuhku yang terus mengerang
Kultus ragaku membisu saat serapah tak lagi mampu mengubur dosa-dosa pendosa

Sedari tubuhku berubah menjadi manekin dalam kaca pajang
Akulah penyabung nikmatnya gairah malam dalam manekin bergincu merah
Menghidupkan jiwa-jiwa mati dengan tubuh kaku tanpa denyut nadi, ragaku tumbang
Terhenti detak jantungku saat hukum di lidah kalian membenamkanku pada laknatnya gairah

_______________________________________


The small a part of :
http://thedarknessofsatire.blogspot.com/2011/12/manekin-bergincu-merah.html


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun