Privilege adalah kata yang sangat sering  kita dengar, apalagi pada konteks sosial dan ekonomi. Privilege mengacu pada keuntungan atau keistimewaan yang dimiliki oleh seseorang  atau kelompok tertentu yang dapat mempermudah perjalanan hidup mereka. Privilege sendiri mempunyai pengertian keuntungan atau keistimewaan yang dimiliki oleh individu atau kelompok tertentu yang dapat memberikan akses ke sumber daya dan peluang yang lebih baik, serta mendapatkan perlakuan yang lebih menguntungkan dalam berbagai aspek kehidupan seperti sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Privilege dapat berasal dari faktor-faktor seperti ras, gender, orientasi seksual, agama, latar belakang sosio-ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Kita akan membahas  privilege yang berasal dari orang tua. Orang tua yang kaya sering dianggap memiliki privilege yang besar karena kekayaan mereka dapat memberikan keuntungan finansial, sosial, dan pendidikan bagi anak-anak mereka. Namun, apakah privilege dari orang tua yang kaya sangat penting dalam masa depan anak?
Orang tua yang kaya memiliki keuntungan finansial yang besar yang dapat mempermudah hidup anak-anak mereka dan dapat memberikan pendidikan terbaik, akses ke pengalaman dan kesempatan yang lebih luas, dan keamanan finansial yang stabil. Dengan demikian, anak-anak dari orang tua yang kaya dapat membangun jaringan sosial dan koneksi yang kuat, serta akses ke peluang karir yang lebih baik.
Namun, keuntungan finansial ini tidak selalu menghasilkan masa depan yang sukses bagi anak-anaknya. Anak-anak dari orang tua yang kaya mungkin mengalami tekanan untuk mengikuti jejak orang tua mereka, mengikuti karir keluarga yang sudah mapan ataupun  untuk menjadi seseorang yang lebih produktif. Selain itu, anak-anak dari orang tua kaya mungkin tidak memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan karena keamanan finansial yang mereka miliki.
Keberhasilan dan kesuksesan masa depan seorang anak tidak selalu bergantung pada privilege orang tua kaya. Beberapa orang  mungkin mengalami kesulitan dalam mengatasi tekanan dan ekspektasi yang datang dengan privilege, sementara individu lain dapat menghasilkan kesuksesan besar meskipun mereka berasal dari latar belakang yang kurang mampu.
Selain itu, kemajuan dalam teknologi dan informasi telah membuka akses peluang untuk semua orang. Apalagi di zaman sekarang banyak orang yang sudah memanfaatkan teknologi dan akses internet untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan.
Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa kesuksesan dan kebahagiaan masa depan seseorang tidak selalu bergantung pada privilege orang tua kaya. Terlepas dari latar belakang keluarga, seseorang dapat mencapai kesuksesan melalui kerja keras, tekad, dan semangat yang kuat untuk mencapai tujuan mereka. Jadi, jangan pernah patah semangat, semua orang mempunyai kesempatan untuk mencapai kesuksesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H