Selain itu, Ustazah yang juga Daiyah Muslimah Wahdah Pusat (MWP) ini, berbagi tips bagaimana saat emosi melanda.
Tenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam;
Identifikasi apa yang dirasakan, menerima keadaan, bertujuan untuk mengendalikan bukan meredam,
Ketahui kapan harus mengeluarkan emosi,
Beri ruang untuk menyendiri, dan menyadari dampak yang bisa ditimbulkan.
“Saat emosi melanda jangan abaikan rasa itu, harus menerima diri. Semakin kita tidak menerimanya semakin membuat kita terkungkung untuk tidak menerimanya,” ungkapnya sambil membangun sugesti positif para peserta.
“Menerima situasi yang terjadi dapat membantu kita mengelola emosi. Coba identifikasi, masalah ini bukan masalah besar, yang tak seharusnya saya bereaksi negatif,” katanya.
Pada saat jiwa kita bermasalah, lanjutnya, banyak orang tidak bisa bertindak baik karena emosinya mengambil semua perasaannya sehingga dia tidak bisa berfikir baik.
Sementara itu, Ketua MW Sulsel, Megawati Abd. Kadir, S.Pd berharap kegiatan ini menjadi bentuk pelayanan kepada keluarga pengurus Muslimah Wahdah dan kader Wahdah di Sulsel agar bisa membentuk pola ketahanan keluarga, menjadi keluarga yang siap menghadapi tantangan hari ini.
“Jangan sampai kita kuat di luar, tapi rapuh dalam urusan keluarga. Semua jajaran kelembagaan yang ada di Wahdah ini, harusnya tetap komitmen melakukan penjagaan yang kuat khususnya pada ketahanan keluarga. Jangan sampai pekerjaan bagus di luar, tapi ada yang memiris hati ketika kita menilik jauh ke dalam. Maka persoalan-persoalan keluarga yang datang kepada kita, kita akan selesaikan bagamana agama kita mengatur urusan keluarga ini,” tegasnya saat membuka kegiatan.
Ketua LP2KS MW Sulsel Andi Dahmayanti, S.Si., M.Si yang juga sebagai pelaksana acara mengatakan bahwa kegiatan Majelis Ibu sebagai bentuk pelayanan kepada pengurus dan kader.
“Acara ini untuk menguatkan dan mengokohkan pembinaan dan ketahanan keluarga. Kegiatan ini diharapkan melahirkan kader-kader dan pengurus yang eksis dalam pembinaan keluarga dan dakwah,” katanya.
Antusias peserta cukup mewarnai room chat karena keterbatasan kapasitas zoom yang hanya memuat 500 peserta, hingga banyak yang meminta link zoom tambahan.
Juga dalam sesi diskusi, feedback dari pemateri direspon penuh semangat oleh peserta. Bahkan berdasarkan info dari pelaksana, masih dilanjut dengan sesi konseling hingga hari ini.[ind]