Tugas pengecekan suhu di pintu masuk perumahan berat sekali buat kami, apalagi sampai 24 jam nonstop. Itu benang merah, permasalahan di posko ini.
Menjaga dan memanfaatkan sebaik-baiknya posko yang sudah diamanahkan ke kami, itu wajib bagi kami.
Awal posko didirikan memang semua demi orangtua kami di sini. Sebab, 80% masyarakat perumahan ini dan sekitarnya adalah pegawai dari perusahaan PT Great Giant Food.
"Kami khawatir, kalau mereka terutama orangtua kami, kehilangan pekerjaannya pak. Kasusnya ada di PT. Sampoerna, dan lockdown di daerah Way Abung. Dan infonya orang yang dari sana udah di-lockdown ga bisa kerja.
Pegawai-pegawai itu juga kawan, saudara, dan juga orangtua kita. Kita khawatir, kalau orangtua kita kehilangan pekerjaannya, pak. Kasusnya ada di PT Sampoerna, dan lockdown di daerah Way Abung. Dan infonya orang yang dari sana udah di-lockdown gak bisa kerja.
Saya baca tentang artikel Covid-19. Ternyata, pengecekan suhu tidak menyelesaikan masalah. Tapi, kenapa masih di titikberatkan dan seakan-akan menjadi hal wajib, di tengah problem yang ada.
Saya pribadi ngerasa bodoh kalau melakukan sesuatu tapi ngga ada makna dan gunanya dengan pengecekan suhu selama 24 jam itu. Buat apa saya capek-capek ngelakuin sesuatu tapi ngga ada dampak buat kehidupan nyata," tutur saya panjang lebar
Waktu itu, pembicaraan malam rada panas. Dan saya juga agak dongkol dengan keadaan yang dibuatnya. Faktor kelelehan juga jadi emosi tingkat berat.
Beberapa teman-teman pemuda akhirnya berani menyatakan pendapat, kritik, dan keluh kesah terhadap mereka secara langsung.
Jawaban dari pak Supiyar (Kasun), "Logika kamu bagus mas, tapi tolong jangan pengaruhi temen-temen yang lain yang ada di sini yang logikanya gak sebaik kamu. Tolong ya!"
Walah saya ngajak diskusi, tapi kok malah di marahi. Saya kasian dengan teman-teman pemuda yang udah gak berdaya lagi.