Mohon tunggu...
Yatsi Reilly
Yatsi Reilly Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

Halo, aku Yatsi. Aku suka menulis. Kadang ngak.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Hilang

4 Februari 2024   20:10 Diperbarui: 4 Februari 2024   20:58 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Anak itu bangun. Dia melihat sekeliling. Lampu yang mati, dinding putih, jendela, meja, kursi, lemari, dan pintu kamarnya yang terbuka. Pintu itu menampilkan lorong yang diterangi satu lampu. Di tengah lorong, ada dua pintu yang sejajar. Dan keduanya terbuka. Di ujung, ada sebuah tangga untuk kebawah, yang ditutupi kegelapan.

Ia bangkit. Dengan kebingungan, dia berjalan keluar, dan menutup pintu. Ia berjalan ke pintu kiri. Dia melihat ke dalam.

"Ma? Pa?"

Tidak ada jawaban. Sebab tidak ada yang di sana. Ia menutup pintu. Dia pergi ke pintu kanan.

"Kak?" Lagi-lagi, tidak ada yang menjawab. Sebab tidak ada yang di sana juga. Ia menutup pintu, dan berjalan menuju kegelapan. Dia sampai ke tangga dan turun ke bawah. Ia sampai di ruang tamunya.

"Ma? Pa? Kak?" Tidak ada jawaban. Dia menyusuri ruang tamu, sambil memegang segala benda untuk membantunya berjalan

Dia sampai di dapur. Satu-satunya sumber cahaya di dapur, berasal dari kamar mandi yang pintunya terbuka. Dia masuk, dan kencing. Sesudah itu, dia keluar, meninggalkan kamar mandi yang lampunya masih menyala. Lalu, tanpa Ia ketahui, lampunya mati.

Secara perlahan, Ia naiki tangga itu. Lalu, Ia melihat lorong itu kini lampunya mati. Satu-satunya cahaya disitu, berasal dari kamarnya yang lampunya kini menyala. Anak itu bingung. "Mama...? Papa...?" Tidak ada jawaban. Dia perlahan berjalan ke kamarnya, dengan pikiran yang berkeliaran dan nafas yang kencang.

Sesampainya disana, Ia menutup pintunya dan bersiap tidur. Lalu, Ia melihat sesuatu di jendela. Dia pergi ke jendela, dan melihat keluar.

Di luar, hanya ada jalanan sepi. Tidak ada apa-apa di sana selain lampu jalanan yang berderet, dan siluet yang berdiri tegak di bawah salah satu lampu. Anak itu tertarik dan semakin fokus melihatnya. Lalu, lampu di atas siluet itu, mati. Lalu, kembali menyala, menampilkan tidak ada siapa-siapa di bawahnya.

Anak itu berlari sekencang mungkin. Dengan tenggorokannya, Ia berteriak, "MAMA! PAPA!" sambil berlari menuju pintu. Tetapi, tidak ada pintu di sana. Dia berbalik dan semua perabotannya hilang. Anak itu kebingungan dan panik. Lalu, lampu kamar mulai berkedip-kedip. Anak itu melihat ke atas. Dan lampu itu mati. Hanya ada kegelapan di sana. Lalu, lampu itu menyala, menampilkan ruangan kosong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun