Sebagai tuan rumah yang baik, sudah sepatutnya menghormati tamu yang berkunjung ke rumah kita. Akan tetapi, jika tamu tersebut pada akhirnya malah membuat tuan rumah merasa tidak nyaman, hal itu sangatlah mengganggu. Biasanya karena tamu yang berkunjung sudah melebihi waktu. Bisa juga karena perbincangan yang bertele-tele dan tidak penting. Sudah merasa lelah dan bosan menanggapi, namun tamu tidak segera pamit pergi, tuan rumah dibuat menggerutu dalam hati.
Ini tips jitu mengusir tamu yang tidak menyenangkan itu:
1. Berpura-pura menerima telepon
Pura-pura menerima telepon, berbicara sendiri tanpa lawan, kalau perlu sambil tertawa cekikikan. Anggap saja, sedang belajar akting, siapa tahu kelak jadi artis kampung. Jika kamu terlihat asyik mengobrol di telepon, hal itu akan membuat tamu merasa tidak diperhatikan. Pasti tamu akan merasa risih dan akhirnya memohon diri.
2. Berpura-pura ada pekerjaan yang terlupakan
Jika Anda seorang perempuan, berpura-puralah sedang meninggalkan masakan. Bilang saja Anda kelupaan, barangkali sudah mau gosong. Dan jika Anda seorang laki-laki, bilang saja Anda akan meneruskan memandikan burung peliharaan, mencuci mobil atau sepeda motor, yang tadi sempat terabaikan. Dalam hal ini, harus dilakukan dengan tergesa-gesa, sambil berlari-lari ditempat, seolah tidak enak meninggalkan tamu.  Dengan demikian tamu akan merasa tidak enak sendiri, dan akan pamit pulang. Kalau sukses, katakan Yes 3x yes, yes, yes
3. Katakan Anda harus segera pergi karena ada janji
Alasan akan pergi, merupakan jurus jitu, karena mau tidak mau tamu tidak ada alasan lagi diam di tempat. Memang mau dirumah dengan siapa, kalau tuan rumah akan pergi. Agar tidak terlihat mengusir. Keluarkan kendaraan bersamaan dengan perginya sang tamu, meskipun Anda cuma berputar keliling komplek.
4. Pasif menanggapi perbincangan
Tanggapi perbincangan dengan jawaban yang pendek-pendek saja. Jawaban "ya" atau "oh"membuat pembicaraan tidak menyenangkan. Akhirnya tamu akan merasa bosan sendiri.
Begitulah, sedikit tips dari saya, bukan mengajari Anda untuk berbohong, tapi kadangkala kita perlu sedikit berbohong agar tidak menyinggung atau menyakiti orang lain. Yang penting tujuan dan tindakan kita, tidak merugikan orang lain juga.
Jogja, 4 Januari 2015