Tidak bisa dipungkiri bahwa keseharian kita dekat dengan rokok. Aktifitas merokok  sering kita temui, di rumah, tempat kerja, ataupun di ruang publik lainnya. Sayangnya, banyak perokok aktif yang kurang peduli dengan sekitarnya.Â
Merokok di sembarang tempat atau di ruang publik, padahal orang yang di sekitarnya juga mempunyai hak untuk bernafas lega tanpa asap rokok. Sayangnya pula, kebanyakan dari kita, tidak berani menegur, dan akhirnya harus menjadi perokok pasif.

Sabtu, 09 November 2019 bertempat di Sheraton Mustika Resort dan Spa Yogyakarta, KABAR (Koalisi Indonesia Bebas Tar) dan IYPG (Indonesia Young Pharmatict Group) menyelenggarakan workshop yang mengusung tema Pengurangan Bahaya Tembakau dan Upaya Berhenti Merokok dalam Perspektif Farmasi dan Kesehatan Publik.Â
Ketua IYPG, Arde Toga Nugraha, S.farm. M.Sc., Apt menyampaikan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada apoteker bahwa mereka memiliki peranan penting untuk menyebarkan konsep pengurangan resiko terhadap merokok yang menggunakan produk tembakau yang dibakar. Di Indonesia, perokok dewasa sudah mencapai 33,8 %, dan banyak pula yang mengalami penyakit sebagai dampak dari kebiasaan merokok.

Dr. dr. Ardini Raksanagara, M.P.H, sebagai Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Padjajaran yang turut menjadi nara sumber pada workshop itu, menambahkan Apoteker dapat menyampaikan informasi mengenai perbedaan antara nikotin dan TAR. Meskipun dapat memberikan efek adiktif dan psikoaktif, namun nikotin bukan penyebab utama penyakit berbahaya terkait rokok.


Padahal penggunaan produk tembakau alternatif tidak menghasilkan TAR dan asap, sehingga produk ini memiliki resiko kesehatan yang lebih rendah. Upaya untuk pengurangan bahaya tembakau yang dibakar dan berhenti merokok adalah dengan  beralih ke produk tembakau alternatif yang rendah resiko, seperti nikotin tempel, produk tembakau yang dipanaskan, dan rokok electrik.
