Selamat pagi Emak.... Selamat pagi Abah...
Entah berapa kali, saya menyeka air mata yang keluar dengan ujung kerudung. Ahh, saya mendadak begitu cengeng saat itu. Padahal aslinya, saya itu orang yang ceria dan energic lho... hehe.... Tapi ternyata saya memang bukan orang yang tegar, bahkan hati saya lembut juga. hallahh...  Membayangkan, jika ada di posisi mereka, saya kan juga emak, itu yang bikin berderai-derai.  Bahkan beberapa adegan yang lucu yang mampu membuat  penonton lain mengeluarkan gelak tawa, tidak berlaku untukku.
Selain cerita yang membuat penonton ikut larut dalam sedih dan haru, memang juga diimbangi dengan adegan-adegan yang lucu dan natural. Â Hanya saja, saya termasuk orang yang tidak bisa sebentar tertawa, sebentar menangis. Sungguh, film ini sukses mengaduk perasaanku.
Film  ini mengisahkan tentang suka duka sebuah keluarga. Tentang keharmonisan dan kehangatan keluarga, bahkan dalam keadaan yang sedang sulit. Bagaimana keluarga ini menjalani kondisi kehidupan yang berubah drastic ini? Bagaimana cara mengatasi kesulitan ekonomi? Bagaimana anak-anak yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru? Istri yang hamil ditengah masalah ekonomi? Bagaimana Keluarga Cemara menyikapi semua itu?
Cerita film ini sangat dekat dengan  kehidupan nyata sehari-hari yang ada di masyarakat.  Sutradara Yandi Laurens berhasil membuatnya menjadi sebuah film yang layak dinikmati segala usia, yang mengandung pesan moral yang sangat kuat untuk penontonnya. Kesuksesan film ini, tentunya juga tak lepas dari artis-artis utama dan pendukungnya yang memang sangat bagus dalam menjalani perannya.
Berikut Anggota Keluarga Cemara Â
Diperankan Ringgo Agus Rahman, sangat menjiwai karakternya sebagai Abah yang penyayang, bijaksana, dan pekerja keras, yang ingin selalu berusaha membahagiakan keluarga. Â
Emak
Nirina Zubir, sukses memerankan sebagai emak.  Ibu yang sangat menyayangi keluarga. Yang sabar dan setia mendampingi  suami, bahkan ketika suami sedang mengalami kebangkrutan.