Khalifah Ahmadiyah V Hazrat Mirza Masroor Ahmad (ABA) telah diundang untuk memberikan ceramah tentang Islam pada 30- Mei 2012 di Markas besar pendidikan Angkatan Bersenjata Jerman.
Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan tema tentang Cinta dan Loyalitas pada tanah Air. Terlebih dahulu beliau mengingatkan prinsip utama dalam Islam adalah perkataan dan perbuatan seseorang tidak boleh mencerminkan standar ganda atau kemunafikan.
Rosulullah Saw bersabda : ‘ Kamu akan mendapati orang yang paling jelek di sisi Allah pada hari kiamat kelak adalah orang yang bermuka dua, yang datang dengan satu muka dan datang kepada orang lain dengan muka yang lain ( HR. Bukhari). Muslim Ahmadiyah senantiasa berupaya menjalani hidup sesuai pesan-pesan Islam, seperti itulah yang selalu diingatkan oleh Khalifah selaku pimpinan tertinggi Muslim Ahmadiyah Internasional yang beliau rutin sampaikan setiap Jum’at dalam khutbahnya yang langsung disiarkan melalui Televisi Muslim Ahmadiyah (MTA) ke seluruh dunia.
Khalifah menyampaikan: “ Kesetiaan sejati membutuhkan suatu hubungan yang dibangun berdasarkan ketulusan dan integritas. Hal ini membutuhkan apa yang seorang tampilkan di permukaan sama dengan apa yang dalam hatinya. Dalam konteks nasionalisme, prinsip- prinsip ini sangat penting. Oleh karena itu sangat penting bagi warga setiap warga negara membangun hubungan dengan tanah airnya dengan loyalitas dan dan kesetiaan yang murni. Tidak peduli apakah ia terlahir sebagai warga negara tersebut, atau mendapatkan kewarganegaraanya dengan cara imigrasi ataupun cara lain”.
Selanjutnya Khalifah Ahmadiyah menjelaskan bahwa: “ Loyalitas atau kesetiaan adalah suatu kualitas utama, dan orang yang telah menunjukan sikap ini dengan derajat dan standar tertinggi adalah para Nabi Allah. Cinta dan ikatan mereka dengan Tuhan sangat kuat dalam segala hal sehingga mereka menjaga perintah Tuhannya dan berjuang untuk menjalankannya apapun yang terjadi. Hal ini menggambarkan komitmen mereka pada Tuhan dan standar yang sempurna mengenai loyalitas. Dengan demikian, standar loyalitas seperti itulah yang harus kita gunakan sebagai contoh dan model”,
Nasehat – nasehat mulia seperti itulah yang diterima oleh para pengikut Muslim Ahmadiyah di seluruh dunia. Dengan mengingat nasehat itu kaum Ahmadi yang mendapatkan perlakuan aniaya oleh negara senantiasa mematuhi nasehat Imam tercinta. Dan Khalifah pun telah mencontohkannya. Akan timbul pertanyaan: Apakah orang – orang yang dianiaya oleh negara mereka masih bisa menjaga hubungan cinta dan kesetiaan kepada bangsa dan negara mereka?
Khalifah Ahmadiyah mengatakan : “ Dengan kesedihan yang sangat dalam , saya harus menginformasikan kepada anda sekalian, bahwa keadaan ini terjadi di Pakistan, dimana pemerintah telah mengeluarkan undang- undang yang melarang komunitas kami”. Selanjutnya Khalifah menjelaskan: “Meskipun terus mengalami diskriminasi dan kekejaman penganiayaan berat yang mereka hadapi , namun jutaan Ahmadiyah tetap bertahan di Pakistan.
Meski diperlakukan secara kejam dan diskriminatif dalam semua aspek kehidupan, mereka terus menjaga hubungan yang penuh loyalitas dan kesetiaan sejati pada negaranya. Apapun bidang pekerjaan mereka atau dimanapun mereka berada , mereka terus membantu membangun untuk kemajuan dan keberhasilan negara”.
Demikian yang disampaikan oleh Khalifah Ahmadiyah dihadapan hadirin yang hadir diantaranya Komandan Pusat , Brigadir Jendral Bach, Kolonel I.G. Janke, Komandan Angkatan Laut Mr. Liedtke, Angkatan udara Comandan Trautvetter, Pendeta untuk Angkatan Bersenjata Jerman dan Walikota Koblenz, Prof, Dr. Joachim Hofmann Gottig.
Nilai – nilai loyalitas , kebebasan, kesetaraan, saling menghormati, dan perdamaian merupakan kunci yang menopang moto ini dan mencerminkan ajaran hakiki Islam. Warga Ahmadiyah yang telah meyakini Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as sebagai Imam Mahdi yang dijanjikan sangat percaya bahwa Beliau datang sebagai sumber kebenaran untuk menyampaikan ajaran Islam yang sejati dan gemilang ke seluruh dunia.