Mohon tunggu...
Yati Nurhayati
Yati Nurhayati Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Penikmat tulisan sahabat pena

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khalifah Tanamkan Cinta Perdamaian dan Loyalitas pada Tanah Air

30 Januari 2021   12:11 Diperbarui: 30 Januari 2021   13:13 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ahmadiyah.id/wp-content/uploads/2017/08/masjid-bangunan-perdamaian-3.jpg

Khalifah Ahmadiyah V Hazrat Mirza Masroor Ahmad (ABA)   telah diundang  untuk memberikan ceramah tentang Islam pada 30- Mei 2012 di Markas besar  pendidikan Angkatan Bersenjata Jerman. 

Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan  tema tentang Cinta dan Loyalitas pada tanah Air. Terlebih dahulu beliau mengingatkan prinsip utama dalam Islam adalah perkataan dan perbuatan  seseorang tidak boleh mencerminkan standar ganda atau kemunafikan.

Rosulullah Saw bersabda : ‘ Kamu akan mendapati orang yang paling jelek di sisi Allah pada hari kiamat kelak adalah orang yang bermuka dua, yang datang dengan satu muka dan datang kepada orang lain dengan muka yang lain ( HR. Bukhari). Muslim Ahmadiyah senantiasa berupaya menjalani hidup sesuai pesan-pesan Islam, seperti itulah yang selalu diingatkan oleh Khalifah selaku pimpinan tertinggi Muslim Ahmadiyah Internasional yang beliau  rutin sampaikan setiap Jum’at dalam khutbahnya yang langsung disiarkan melalui Televisi Muslim Ahmadiyah (MTA) ke seluruh dunia.

Khalifah menyampaikan: “ Kesetiaan sejati membutuhkan suatu hubungan yang dibangun berdasarkan ketulusan dan integritas. Hal ini membutuhkan apa yang seorang tampilkan di permukaan sama dengan apa yang dalam hatinya. Dalam konteks nasionalisme, prinsip- prinsip  ini sangat penting. Oleh karena itu sangat penting bagi  warga setiap warga negara membangun hubungan dengan tanah airnya dengan loyalitas dan dan kesetiaan yang murni. Tidak peduli apakah ia terlahir  sebagai warga negara  tersebut, atau mendapatkan  kewarganegaraanya dengan cara imigrasi ataupun cara lain”.

Selanjutnya  Khalifah Ahmadiyah  menjelaskan bahwa: “ Loyalitas atau kesetiaan adalah suatu kualitas utama,  dan orang yang telah menunjukan sikap  ini  dengan derajat  dan standar tertinggi adalah para Nabi Allah.  Cinta dan ikatan mereka dengan Tuhan sangat kuat  dalam segala hal  sehingga mereka menjaga  perintah Tuhannya dan berjuang  untuk  menjalankannya apapun yang terjadi. Hal ini menggambarkan  komitmen mereka  pada Tuhan dan standar yang sempurna  mengenai loyalitas. Dengan demikian, standar loyalitas seperti itulah  yang harus kita gunakan sebagai contoh dan model”,

Nasehat – nasehat mulia seperti itulah yang diterima oleh para pengikut Muslim  Ahmadiyah di seluruh dunia. Dengan mengingat nasehat itu kaum Ahmadi yang mendapatkan perlakuan aniaya oleh negara senantiasa mematuhi nasehat Imam tercinta. Dan  Khalifah pun telah mencontohkannya. Akan timbul pertanyaan: Apakah orang – orang yang dianiaya  oleh negara mereka  masih bisa menjaga hubungan cinta  dan kesetiaan  kepada bangsa dan negara mereka?

Khalifah Ahmadiyah  mengatakan : “  Dengan kesedihan yang sangat dalam , saya harus menginformasikan  kepada anda sekalian,  bahwa keadaan ini  terjadi di Pakistan, dimana pemerintah  telah mengeluarkan  undang- undang yang melarang komunitas kami”. Selanjutnya Khalifah menjelaskan: “Meskipun  terus mengalami diskriminasi dan kekejaman  penganiayaan berat yang mereka hadapi ,  namun jutaan Ahmadiyah tetap bertahan di Pakistan.

Meski  diperlakukan secara kejam dan diskriminatif dalam semua aspek kehidupan, mereka  terus menjaga hubungan yang penuh loyalitas dan kesetiaan sejati pada negaranya. Apapun bidang  pekerjaan mereka  atau dimanapun  mereka berada , mereka terus membantu membangun  untuk kemajuan  dan keberhasilan negara”. 

Demikian yang  disampaikan oleh Khalifah  Ahmadiyah dihadapan  hadirin yang hadir diantaranya Komandan Pusat , Brigadir Jendral Bach, Kolonel I.G. Janke, Komandan Angkatan Laut Mr. Liedtke, Angkatan udara Comandan Trautvetter, Pendeta untuk Angkatan Bersenjata  Jerman dan Walikota Koblenz, Prof, Dr. Joachim Hofmann Gottig.

https://ahmadiyah.id/khilafat/masroor-ahmad/cinta-tanah-air-menurut-ajaran-islam
https://ahmadiyah.id/khilafat/masroor-ahmad/cinta-tanah-air-menurut-ajaran-islam
https://ahmadiyah.id/khilafat/masroor-ahmad/cinta-tanah-air-menurut-ajaran-islam
https://ahmadiyah.id/khilafat/masroor-ahmad/cinta-tanah-air-menurut-ajaran-islam
https://ahmadiyah.id/khilafat/masroor-ahmad/cinta-tanah-air-menurut-ajaran-islam
https://ahmadiyah.id/khilafat/masroor-ahmad/cinta-tanah-air-menurut-ajaran-islam
https://ahmadiyah.id/khilafat/masroor-ahmad/cinta-tanah-air-menurut-ajaran-islam
https://ahmadiyah.id/khilafat/masroor-ahmad/cinta-tanah-air-menurut-ajaran-islam
Khalifah selalu membimbing agar warga Jemaat Ahmadiyah  walaupun menjadi korban dan sasaran hukum, tetapi Muslim Ahmadiyah  harus mengikuti dan mematuhi hukum negaranya dengan baik. Muslim Ahmadiyah senantiasa berupaya  menjalani hidup sesuai pesan – pesan Islam yang sederhana tetapi mendalam yang dapat diringkas dalam semangat “ Love for all, Hatred for None”.

Nilai – nilai loyalitas , kebebasan, kesetaraan, saling menghormati, dan perdamaian merupakan  kunci yang menopang moto ini dan mencerminkan ajaran hakiki Islam. Warga Ahmadiyah yang telah meyakini  Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as sebagai Imam Mahdi yang dijanjikan sangat percaya bahwa Beliau datang sebagai sumber kebenaran untuk menyampaikan ajaran Islam yang sejati dan gemilang ke seluruh dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun