Mohon tunggu...
Yati Kurniawati
Yati Kurniawati Mohon Tunggu... Guru - Penyuka Puisi dan Cerpen

Aku orang biasa yang tak ingin hanya biasa-biasa saja, terus belajar dan berkarya tuk mengasah kreativitas dan kemampuan berpikir kritis, suatu saat pasti bisa menjadi luar biasa. \r\nJourney Of My Life at http://yati-kurniawati.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Siklon Tropis Bunga Indonesia

27 Januari 2012   22:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:22 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siklon tropis merupakan fenomena alam terkini yang mempengaruhi terjadinya cuaca ekstrim di Indonesia. Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26,5°C (BMKG). Siklon tropis terbentuk oleh tiga faktor, faktor pertama adalah suhu muka air laut yang hangat yang mengakibatkan air laut menguap menjadi uap air dan terkondensasi di atmosfer, faktor kedua adalah adanya pemusatan tekanan rendah yang menyebabkan udara dari tempat lain terkumpul di wilayah pusat tersebut, faktor ketiga adalah rotasi bumi yang menjadi faktor penggerak angin dan uap air yang ada akan digerakkan oleh energi kinetik akibat rotasi bumi, sehingga membentuk badai tropis (kompas.com). Siklus hidup siklon tropis dapat dibagi menjadi empat tahapan yaitu tahap pembentukan, tahap belum matang, tahap matang, dan tahap pelemahan. Waktu yang dibutukan sebuah siklon tropis dari mulai tumbuh hingga punah berkisar 1 - 30 hari, tetapi rata-rata adalah sekitar 7 hari (BMKG).

Daerah pertumbuhan siklon tropis dapat dibagi menjadi 7 wilayah. Indonesia tergabung dalam cakupan wilayah Australia, yang meliputi semua area di selatan katulistiwa, 90 - 160°BT termasuk  Australia, Papua Nugini, bagian barat Kepulauan Solomon, Timor Timur dan bagian selatan Indonesia (wikipedia). Siklon tropis di wilayah ini diamati oleh 5 Tropical Cyclone Warning Centres (TCWC): Australian Bureau of Meteorology di Perth, Darwin, dan Brisbane; TCWC Jakarta di Indonesia; dan TCWC Port Moresby di Papua Nugini. Tercatat beberapa siklon tropis dalam musim siklon tahun 2011-2012, siklon tropis Finayang berlangsung 19 – 23 Desember 2011 (kategori 1), siklon tropis Grant berlangsung21 – 30 December 2011 (kategori 2), siklon tropis Heidi berlangsung9 – 13 Januari2012 (kategory 2), dan yang masih berlangsung adalah siklon tropis Iggy yang mulai tumbuh 22 January 2012 dan mencapai kategori 2 pada 27 Januari 2012 (wikipedia). Update perkembangan lintasan siklon tropis Iggy dapat dilihat di situs BOM Australia. Tata nama penamaan siklon tropis tersebut menggunakan tata nama Australia yang menggunakan daftar berisi 104 nama orang.

Indonesia juga memiliki daftar nama siklon tropis. TWCC  (Tropical Center Warning Center) Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyediakan dua daftar nama, list A berisi 10 nama bunga, yaitu Anggrek, Bakung, Cempaka, Dahlia, Flamboyan, Kenanga, Lili, Mawar, Seroja, dan Teratai. Sedangkan list B berisi 10 nama buah, yaitu Anggur, Belimbing, Duku, Jambu, Lengkeng, Mangga, Nangka, Pisang, Rambutan dan Sawo. Dalam Wikipedia, dijelaskan bahwa TCWC Jakarta mengamati siklon tropis dari katulistiwa 0 - 10°LS dan dari 90 - 125° BT. Jika terjadi siklon tropis dalam wilayah tanggung jawab TCWC Jakarta maka akan diberi nama sesuai daftar tersebut. Siklon tropis Anggrek merupakan siklon tropis pertama yang dinamai menurut tata nama tersebut. Siklon tropis Anggrek merupakan siklon tropis kategori dua yang terbentuk pada 28 Oktober 2010, mencapai intensitas maksimal pada 1 November 2010, dan melemah pada 4 November 2010  (BOM Australia). Dengan urutan tata nama tersebut maka nama berikutnya  yang akan digunakan adalah Bakung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun