Dengarkan aku cinta
Bila engkau mampu dengar jiwa ku
Bahkan dari dimensi mu itu
Maka jujurkanlah sedikit sebuah bisikkan
Biar ku tangkap desir-desir angin ketulusan
Jiwa ku tersesat cinta
Dalam mesin hati kita
Seakan mesin ini sungguh sempurna
Punya puisi sempurna cinta
Dan katakan ituÂ
Bila memang sempurna
Bahkan dari tanya yang telah terlambatÂ
Engkau mungkin bisa jawab
Dari kejujuran ku yang tajam
Dari mesin kata-kata ini
Terlihat sangat sempurna
Bagi mereka, bukan
Aku melawan arus hati, cinta ku
Dalam perang jiwa
Yang mungkin sering mengoyak kesabaran ku
Andai aku bisa menjadi kulum gunung api,Â
yang tenang
Andai aku mampu bisa jadi halilintar yang tenang, duhai cinta ku
Aku menjadi mesin hati
Dari rumus-rumus asmara
Novel-novel romansa
Bait-bait indah kata
Dan aku hanya ingin merasakan
Setiap huruf dari mesin puisi hati kita ini
Mesin kalimat romantis hati itu
Bangunlah cinta
Bangkitlah sebentar dari kubur mu
Jawablah sedikit pertanyaan ku
Jangan pernah ragukan
Kata maaf dan ikhlas ku
Ini mesin airmata
Memompa deru lautan kendali hidup
Aku terperangkap dalam sauh bajak hidup
Dan mungkin Tuhan telah izinkan
Mesin hati kita ini
Subuh mengarak matahari maju
Mengembala ternak-ternak takdir
Aku tidak akan membenci mu cinta
Bila ini mesin hati kita
Dan kita adalah kekasih mesin romansa
Maafkanlah aku hati mu cinta ini
Untuk rasa rumus mesin yang menggilai ku
Untuk hati,
itu terus mempertanyakan perawan jujur rasa
Dan waktu melerai kita dengan laknat
Untuk akhir tajam,
itu telah membunuh jiwa ku
Aku terbangun cinta
Dari tidur panjangÂ
Kebenaran panca indera takdir
Dari dalam penjara mesin hati
Aku seperti putri salju
Lalu hilang ingatan
Bagaimana kita yang romansa itu
Hanya jiwa dingin ku
Membuka pintu besi penjara ini
Lalu melangkah dengan semua letih
Aku harus ikhlaskan cinta
Mesin hati kita
Aku harus ikhlaskan
Mesin jiwa kita
Istirahatlah dengan tenang cinta
Aku sungguh telah memaafkan kitaÂ
Aku sungguh telah memaafkan ibu kita
Aku sungguh telah memaafkan rasa malu
Aku sungguh telah memaafkan,Â
panggung hidup ini ....
Sungguh cinta ku
Sungguh aku telah memaafkan dosa kita
Sungguh Tuhan telah membebaskan kita
Sungguh cinta ku
Sebab hidup merajut sulam darah kita ini
Mengalir rasa suka dan duka dari ayah ibu kita
Dan bila kita mungkin berakhir di sini
Untuk memainkan sebuah kata hormat
Maka kita telah menjadi rumus mesin hati ini
Kita yang menggenggam topeng
Dan bayangan kita bercermin refleksi
Bayangan mereka
Jangan katakan kita adalah bayangan altar pengorbanan cinta ku
Cinta ku
Kita dan hati mesin kita ini
Kita telah mampu bertahan
Untuk kebahagiaan mereka
Ini kado terindah kita
Untuk jiwa kita ini cinta
Istirahatlah sekarang dengan tenang
Istirahatkanlah amarah kita
Cinta ku
Kita dan hati mesin kita ini
Kita telah mampu bertahan
Ini kado terindah kita
Untuk semua harga diri
Dan rasa hormat itu
Aku harus teruskan langkah tubuh ini,Â
duhai cinta ku
Tanpa mesin hati mereka
Copyright (c) Yat, 24 Agustus 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI