Mohon tunggu...
Yasya Silmi
Yasya Silmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

INFP

Selanjutnya

Tutup

Book

MENGUPAS MAKNA KEHIDUPAN DALAM PUISI KARYA KO HYEONG RYEOL

20 Juni 2023   18:47 Diperbarui: 20 Juni 2023   18:55 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Nama Buku: Judul asli “Pada Saat Merenung Hal-Hal yang Kuno”.   Judul terjemahan Indonesia “Ikan Adalah Pertapa

Pengarang: Ko Hyeong Ryeol

Penerjemah: Kim Young Soo dan Nenden Lilis Aisyah

Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Jakarta

Tahun Terbit: 2023

Tebal: xxiii + 259 Halaman

 

            Ko Hyeong Ryeol adalah penyair asal Korea Selatan yang lahir di Kota Sokcho pada tanggal 8 November 1954. Beliau memulai debutnya sebagai seorang sastrawan melalui puisi berjudul "Chuangtzu 莊子” di majalah sastra Hyundaemoonhak pada tahun 1979. Setelah itu, Ko Hyeong mulai banyak menerbitkan buku antologi puisi karyanya, seperti: Perkebunan Semangka Puncak Daechong, Aku tidak berada di Candi Erdene Zuu, dan Bunga Embun Beku. Selain tiga buku antologi puisi tadi, Ko Hyeong juga menerbitkan buku antologi puisi berjudul “Pada Saat Merenung Hal-Hal yang Kuno” yang kini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkam dengan judul “Ikan Adalah Pertapa” pada tahun 2023. Tema besar yang diambil pada antologi puisi dwi bahasa (Korea - Indonesia) ini adalah mengenai renungan tentang kehidupan.

               Dalam karirnya sebagai seorang sastrawan, Ko Hyeong Ryeol sudah banyak menorehkan prestasi di berbagai ajang penghargaan, seperti: Jihun Literature Award (2003), Baekseok Literature Prize (2006), dan Contemporary Literature Award (2009).  Puisi-puisi karya Ko Hyeong Ryeol ini menurut Nenden Lilis A. merupakan suatu kilatan yang cahayanya dapat berpendar ke berbagai arah. Artinya, setiap puisi yang ditulis oleh Ko Hyeong Ryeol ini jika diselami lebih dalam, maka kita dapat menemukan tanda-tanda yang maknanya tidak hanya tertuju pada satu arah. Buku antologi puisi berjudul “Ikan Adalah Pertapa” yang memiliki 60 buah puisi di dalamnya ini banyak berkaitan dengan pergantian musim di beberapa puisinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Maman S. Mahayana, bahwa dalam antologi puisi “Ikan Adalah Pertapa” penyair Ko Hyeong ingin merepresentasikan kegelisahan sang penyair atas perpindahan musim yang terus bergerak secara dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun