[caption id="attachment_328727" align="aligncenter" width="300" caption=""][/caption]
Bangunan melingkar bak Colosseum yang berwarna merah menyala, inilah Benteng Van Der Wijck yang terletak di jalan Sapta Marga Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, tepatnya di komplek Secata A. Benteng yang dibangun abad XVIII ini merupakan peninggalan kolonial Belanda, dan nama Van Der Wijck kemungkinan adalah nama Jendral belanda pada saat itu.
[caption id="attachment_328728" align="aligncenter" width="300" caption=""]
Benteng ini juga pernah digunakan sebagai sekolah militer, bahkan kabarnya mantan Presiden Soeharto pernah berlatih militer di benteng ini. Dan sekarang benteng ini direnovasi sebagai tempat wisata, Didalam kompleks Benteng juga terdapat cottage untuk menginap, area bermain anak-anak, panggung hiburan permanen, kolam renang, taman hijau yang cukup luas, dan beberapa wahana bernain untuk anak-anak, dan yang tak kalah seru adalah wahana kereta mini yang berada diatas Benteng yang rute perjalananya adalah mengitari Benteng, sehingga bisa melihat pemandangan secara luas dari kereta diatas Benteng.
[caption id="attachment_328729" align="aligncenter" width="300" caption=""]
Benteng Van Der Wijck mencapai 3606 m2 dan tinggi 9,67 m ini memiliki total 16 barak, dan banyak sekali ruangan-ruangan disini, Ruangan-ruangan itu dulunya berfungsi sebagai barak militer, pos jaga, dan kantor. Ada pula ruangan yang khusus berisi foto-foto benteng jaman dulu, sebelum dipugar, dan sesudah dipugar.
[caption id="attachment_328730" align="aligncenter" width="300" caption=""]
Benteng ini didirikan atas prakarsa Jenderal Van den Bosch. Pada jaman penjajahan Jepang, kompleks benteng ini menjadi tempat pelatihan prajurit PETA. kini kompleks benteng ini diluar cottage, taman hiburan, kolam renang, dll menjadi Sekolah Calon Tamtama dan barak militer TNI AD. Yang saya perhatikan dari kedatangan saya ke Benteng Van Der Wijck untuk pertama kali adalah kurangnya kesan sejarah dari Benteng Van Der Wijck karena banyaknya wisata/wahana lain yang sebenarnya tidak mendukung dari nilai sejarah Benteng ini, sehingga sangat disayangkan jika kemegahan Benteng ini tertutup wahana-wahana lain, sehingga Benteng Van Der Wijck jauh dari kesan wisata sejarah, dan kini lebih mengarah ke wisata keluarga, wisata anak-anak yang sebagian besar tidak tertuju ke inti benteng, namun kewahana-wahana disekitar Benteng.
[caption id="attachment_328733" align="aligncenter" width="300" caption=""]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H