Candi yang diperkirakan dibangun antara kurun abad ke-10 sampai dengan ke-11 Masehi pada saat zaman Kerajaan Medang periode Mataram ini terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tepatnya 4 kilometer selatan komplek candi Ratu Boko, atau 18 kilometer sebelah timur kota Yogyakarta. Candi ini dinamakan ‘Ijo’ karena berada di atas bukit yang disebut Gumuk Ijo, ya candi ini adalah candi yang letaknya paling tinggi di Yogyakarta dengan pemandangan sebelah barat yang sangat indah, berupa persawahan dan bentang alam, seperti Bandara Adi Sucipto dan matahari terbenam yang terlihat jelas dari Candi ini.
Berangkat pukul 3 sore dari Maguwoharjo menuju Candi Ijo, perjalanan cukup mudah karena hanya melewati Jl. jogja-solo dan ketika sampai di pasar Prambanan belok kanan menuju arah candi Ratu Boko, setelah sampai Candi Ratu Boko terus keselatan lalu belok kiri. Cuaca hari itu (09-06-14) cukup berawan, karena selain ingin menikmati kemegahan candi Ijo saya ingin berburu sunset di Candi Ijo. Jalan utama Jogja-Solo dan Piyungan relatif lancar dan nyaman, namun ketika sudah menanjak hampir mencapai Candi Ijo jalan penuh lubang dan menanjak sehingga cukup sulit dilalui, sepertinya tidak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah. sangat disayangkan, karena mengingat ini adalah situs sejarah.
Sesampainya di lokasi, sudah disediakan area parkir disamping tebing dengan pemandangan yang sangat indah. Untuk memasuki area Candi Ijo tidak dipunggut biaya, pengunjung hanya disuruh mengisi buku tamu untuk pendataan saja. Sesampainya dikomplek candi Ijo hanya ada beberapa 4 orang (sepertinya sedang pacaran), ya candi ini relatif sepi karena letaknya cukup tinggi dibanding candi-candi lainnya dan akses menuju lokasi cukup buruk. Kelebihan dari tempat ini adalah sudah tertata rapi dan dibeberapa titik sudah disediakan tempat sampah, suasana sejuk dan pemandangan sebelah barat yang memukau, selain itu pemandangan pesawat akan mendarat cukup bagus karena terlihat jelas dari komplek Candi Ijo. Semakin mendekati senja ternyata tempat ini semakin ramai (sekitar 30an orang), beberapa terdiri dari mudai-mudi, beberapa mengabadikan keindahan candi Ijo dan beberapa adalah rombongan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H