Nabi Muhammad SAW adalah tidak sibuk dengan kesalahan, dosa, atau aib orang lain.
Salah satu akhlak yang patut kita teladani dari sosokNabi SAW telah memberi peringatan bahwa seringkali banyak orang terlalu fokus pada kesalahan orang lain, namun mereka lupa untuk merenungkan kesalahan dalam diri mereka sendiri. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Seorang di antara kalian mungkin dengan jelas melihat noda kecil di mata saudaranya, tetapi dia melupakan batang pohon yang ada di matanya sendiri." (HR Ibnu Hibban)
Kebiasaan untuk sibuk dengan kesalahan orang lain adalah penyakit sosial yang umum terjadi di masyarakat. Seseorang hanya memperhatikan kesalahan atau aib orang lain, meski kesalahan itu sepele.
Namun, mereka tidak mampu melihat aib dalam diri mereka sendiri, meskipun kadang-kadang aib tersebut besar dan nyata bagi semua orang yang melihat.
Hasilnya, seseorang menjadi terlalu terobsesi dengan kesalahan orang lain, dan mereka melupakan kesalahan mereka sendiri.
Menghabiskan waktu dengan memikirkan dosa dan kesalahan orang lain tidak akan membantu kita memperbaiki diri sendiri.
Bahkan, dosa kita sendiri dapat bertambah banyak, dan kita akan kesulitan untuk bertaubat karena terlalu sibuk menyalahkan orang lain.
Dalam situasi seperti ini, apa yang seharusnya kita lakukan? Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi penyakit sosial ini adalah dengan mengingatkan diri sendiri bahwa jika kita ingin mengkritik kesalahan orang lain, maka kita harus mulai dengan mengkritik diri sendiri terlebih dahulu. Rasulullah SAW pernah bersabda:
: (( )) [].
"Wahai orang-orang yang hanya memiliki iman di lisan tetapi iman belum masuk ke dalam hati, janganlah kalian mengghibahi saudara-saudara muslim kalian, dan janganlah mencari-cari aib mereka. Karena sesungguhnya siapa pun yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim, maka Allah juga akan mencari-cari kesalahannya. Dan barangsiapa yang Allah mencari-cari kesalahannya, maka Allah akan mempermalukannya, bahkan jika dia berada di dalam rumahnya sendiri." (HR Ahmad)