Mohon tunggu...
yassirli amriya
yassirli amriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya mahasiswa aktif unnes yang sedang gemar menonton podcast dan suka berkegiatan sosial seperti volunteer.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Menghidupkan Gerakan, Menguatkan Karakter : Pendekatan Pembelajaran Tari untuk Siswa Kleas 2

26 Oktober 2024   07:26 Diperbarui: 26 Oktober 2024   07:30 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yassirli Amriya (Mahasiswa PGSD Universitas Negeri Semarang) Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd., Dr (Dosen PGSD Universitas Negeri Semarang)  

Pendekatan pembelajaran seni tari untuk siswa kelas 2 ini tampak sangat sesuai untuk memperkenalkan seni tari dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Penyajian materi yang sederhana dan terstruktur membantu siswa mengenali gerakan dasar dan pola tari tanpa merasa terbebani, sehingga pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan. Bagi siswa di usia ini, yang cenderung lebih tertarik pada aktivitas fisik dan ekspresi diri, kegiatan yang melibatkan gerakan tubuh tentu lebih efektif dalam menarik minat mereka daripada metode pembelajaran yang hanya berfokus pada teori.

Aktivitas meniru gerakan dan permainan peran dalam pembelajaran ini juga mengasah kreativitas sekaligus keterampilan motorik anak-anak, dua aspek yang krusial dalam perkembangan usia dini. Dengan adanya kegiatan berkelompok, siswa diajak untuk bekerja sama, saling mendukung, dan menghargai perbedaan di antara mereka. Pengalaman ini, walaupun terlihat sederhana, dapat menanamkan nilai-nilai karakter, seperti rasa percaya diri, kerja sama, dan disiplin, yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Selain itu, evaluasi yang dilakukan juga tidak terbatas pada penilaian yang kaku, melainkan lebih fleksibel, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas. Pendekatan ini penting karena mendukung anak-anak untuk lebih percaya diri dan merasa nyaman dengan ekspresi diri mereka. Lebih jauh lagi, pembelajaran seni tari ini dapat menjadi sarana bagi siswa untuk memahami diri mereka sendiri dan mengenali potensi yang mungkin tidak mereka sadari sebelumnya. Dengan cara ini, pembelajaran seni tari menjadi lebih dari sekadar latihan fisik—ia juga menjadi media untuk pengembangan diri dan keterampilan sosial yang esensial.

Secara keseluruhan, pendekatan ini tidak hanya memperkenalkan seni tari sebagai suatu keterampilan, tetapi juga sebagai bentuk pembelajaran holistik yang merangkul pengembangan mental, emosional, dan sosial siswa, membantu mereka menjadi pribadi yang lebih utuh dan siap menghadapi tantangan di lingkungan sosial mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun