Entahlah, libur panjang di Indonesia tanpa macet itu seperti mimpi di siang bolong, bukan? Kita sudah terbiasa mendengar kata "macet" bersanding erat dengan "libur panjang" dan "long weekend."Â
Bayangkan saja, arus kendaraan seperti sungai manusia yang tumpah ruah dari kota ke tempat-tempat wisata atau kampung halaman, seakan tak ada lagi ruang tersisa di jalanan. Tapi apakah benar tidak ada cara untuk berlibur tanpa tersiksa macet? Mari kita coba urai, siapa tahu ada celah.
Libur panjang tanpa macet itu mirip dengan hidup tanpa drama, bisa saja terjadi, tapi jarang.Â
Ada tips yang mungkin bisa sedikit membantu, namun mari kita terima kenyataan: di Indonesia, macet saat libur panjang sudah seperti tradisi.Â
Di bawah ini, saya rangkum beberapa tips yang bisa kamu coba---dengan catatan, ya, kalau semuanya berjalan sesuai rencana.
Pilih waktu yang tak lazim
Coba pikirkan ini: kenapa orang selalu berangkat berlibur pada waktu yang sama? Jumat sore setelah pulang kerja atau Sabtu pagi? Di situlah kesalahannya.Â
Bayangkan kamu memilih waktu yang sedikit "nyeleneh." Berangkat pada Kamis malam atau subuh Jumat, misalnya. Atau, kalau punya fleksibilitas lebih, liburan dimulai justru sehari setelah long weekend dimulai.Â
Orang-orang sudah terlanjur berjejal di jalan, sementara kamu baru bersiap. Memang, liburan seperti ini memerlukan strategi waktu yang matang. Tetapi siapa bilang strategi cerdas itu mudah?
Sementara teman-temanmu tengah berjibaku dengan kemacetan, kamu sudah nyaman duduk di kafe dekat penginapan.Â