Sistem tanda merupakan konsep semiotika yang merujuk pada hubungan antara tanda dan sistem tanda itu sendiri. Terdapat 2 pendapat sistem tanda yaitu menurut Ferdinand de Saussure dan menurut Charles Sanders Pierce. Ferdinan de Saussure merupakan pelopor filsafat bahasa dan juga bapak linguistic modern. Sedangkan Charles Sanders Pierce seorang filsuf dan ahli logika Amerika dan disebut juga dengan bapak semiotika modern. Kedua pendapat ahli tersebut memiliki perbedaan.
Menurut Ferdinand de Saussure tanda merupakan satuan terkecil dalam bahasa yang memiliki makna. Ia melihat tanda sebagai hubungan antara dua unsur. Ferdinan de Saussure berpendapat bahwa terdapat 2 komponen dalam sistem tanda yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda).
1.Signifier atau penanda merupakan bentuk bunyi atau tulisan dari sebuah tanda (yang menandai) seperti suara, huruf dan gambar. Ini merupakan bagian yang dapat dilihat, dengar, atau rasakan secara langsung. Contohnya kata "bunga" merupakan bentuk tanda untuk memberi tanda pada objek bunga. Sedangkan
2.Signified (petanda) marupakan konsep yang diwakili oleh penanda. Lebih tepatnya yang diberi tanda. Ini merupakan bagian yang hanya ada di pikiran. Seperti pada contoh objek bunga merupakan konsep yang ditandai dengan kata bunga.
Menurut Charles Sanders Pierce berpendapat bahwa sistem tanda merupakan kajian yang berhubungan dengan tanda atau segala hal yang berkaitan dengannya. Charles Sanders Pierce menyebutkan 3 komponen dalam sistem tanda yaitu ikon, indeks dan symbol.
1.Ikon merupakan tanda yang memiliki kemiripan fisik dengan objek yang diwakilinya. Seperti contoh gambar yang menggambarkan objek nyata.
2.Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan langsung dengan objek yang diwakilinya. Jadi adanya sesuatu hal disebabkan oleh suatu hal yang lain yang memiliki hubungan sebab akibat. Seperti contoh bau harum makanan sebagai tanda dari adanya makanan yang sedang dimasak atau siap untuk disajikan.
3.Simbol merupakan tanda yang tergantung pada hasil kesepakatan bersama atau aturan budaya. Seperti contoh kata "sandal" tidak memiliki hubungan fisik dengan objek yang dimaksud.
Sistem tanda merupakan konsep semiotika yang merujuk pada hubungan antara tanda dan sistem tanda itu sendiri. Terdapat 2 pendapat sistem tanda yaitu menurut Ferdinand de Saussure dan menurut Charles Sanders Pierce. Ferdinan de Saussure merupakan pelopor filsafat bahasa dan juga bapak linguistic modern. Sedangkan Charles Sanders Pierce seorang filsuf dan ahli logika Amerika dan disebut juga dengan bapak semiotika modern. Kedua pendapat ahli tersebut memiliki perbedaan.
Menurut Ferdinand de Saussure tanda merupakan satuan terkecil dalam bahasa yang memiliki makna. Ia melihat tanda sebagai hubungan antara dua unsur. Ferdinan de Saussure berpendapat bahwa terdapat 2 komponen dalam sistem tanda yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda).
1.Signifier atau penanda merupakan bentuk bunyi atau tulisan dari sebuah tanda (yang menandai) seperti suara, huruf dan gambar. Ini merupakan bagian yang dapat dilihat, dengar, atau rasakan secara langsung. Contohnya kata "bunga" merupakan bentuk tanda untuk memberi tanda pada objek bunga. Sedangkan
2.Signified (petanda) marupakan konsep yang diwakili oleh penanda. Lebih tepatnya yang diberi tanda. Ini merupakan bagian yang hanya ada di pikiran. Seperti pada contoh objek bunga merupakan konsep yang ditandai dengan kata bunga.
Menurut Charles Sanders Pierce berpendapat bahwa sistem tanda merupakan kajian yang berhubungan dengan tanda atau segala hal yang berkaitan dengannya. Charles Sanders Pierce menyebutkan 3 komponen dalam sistem tanda yaitu ikon, indeks dan symbol.
1.Ikon merupakan tanda yang memiliki kemiripan fisik dengan objek yang diwakilinya. Seperti contoh gambar yang menggambarkan objek nyata.
2.Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan langsung dengan objek yang diwakilinya. Jadi adanya sesuatu hal disebabkan oleh suatu hal yang lain yang memiliki hubungan sebab akibat. Seperti contoh bau harum makanan sebagai tanda dari adanya makanan yang sedang dimasak atau siap untuk disajikan.
3.Simbol merupakan tanda yang tergantung pada hasil kesepakatan bersama atau aturan budaya. Seperti contoh kata "sandal" tidak memiliki hubungan fisik dengan objek yang dimaksud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H