Mohon tunggu...
yasser fauzan
yasser fauzan Mohon Tunggu... Nelayan - Nelayan

Botak, senang baca, belajar nulis dan masih "timbul tenggelam"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Timbul Tenggelam, "Rambut (Bulu) Itu Bernama Kumis"

17 Februari 2010   15:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:53 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Timbul tenggelam. Ya, frase itu sepertinya cocok bagi saya yang tergolong newbie di dunia tulis-menulis apalagi di dunia KOMPASIANA ini. Setelah tulisan saya yang berjudul Matematika Puntung Rokok (2 Januari 2010) praktis tak ada lagi publish tulisan baru dari saya. Sesekali memang saya masih ikut meramaikan komentar-komentar di beberapa tulisan, namun karena aktifitas "timbul tenggelam" oleh tuntutan profesi membuat saya "timbul tenggelam" pula di dunia KOMPASIANA ini. Selain itu dorongan untuk terus menulis masih "timbul tenggelam" pula di kepala saya ini. Dan yah,, ternyata saya memang masih menikmati "timbul tenggelam" itu.

okelah,,, untuk memenuhi hukum "timbul tenggelam" yang kujalani maka (InsyaAllah) terpublishlah tulisan ini.

"rambut (bulu) itu bernama kumis"

Banyak tokoh-tokoh terkenal yang identik dengan kumisnya. Tokoh-tokoh dalam sejarah Cina, Hitler, Saddam Husain, Andi Mallarangeng, Tukul, dan masih banyak lagi contohnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kumis adalah bulu (rambut) yg tumbuh di atas bibir atas, biasanya hanya terdapat pada laki-laki. Banyak orang yang berpendapat bahwa kumis merupakan center pointnya wajah, terutama pada laki-laki. Saya pernah membaca bahwa lebatnya kumis dipengaruhi oleh, kalau tidak salah, hormon testosteron (mudah-mudahan salah sih, biar ada yang memperbaiki.. hehe.. kan sharing and connecting). Mungkin oleh karena itulah sehingga kumis diidentikkan pula dengan Macho.

hmm.. saya pernah mencoba untuk memelihara kumis, biar kelihatan macho harapku. Ternyata, lebih mirip kumisnya Jin Kura-kura di komik Dragon Ball (bukannya TUKUL ya.. hehehe). Walhasil, saya sempat mendulang banyak pujian dari teman-teman. Berbagai pujian baik yang sifatnya positif maupun negatif (lebih banyak negatif sih) kutanggapi dengan mencukur habis kumis yang telah kupelihara beberapa bulan lamanya itu. Gak usah dibilang macho deh pikirku hingga saat ini. Daripada membuat banyak orang yang berdosa gara-gara kumisku ini. Lagian gara-gara mau dinilai macho pula sampai sekarang saya terjerumus dalam pekatnya asap rokok.

Sebenarnya ada rasa penasaran saya yang jauh lebih dalam ketika berbicara mengenai kumis. Apakah nama, dalam Bahasa Indonesia, bagian wajah tempat tumbuhnya kumis yang dalam KBBI disebut sebagai "di atas bibir atas"?? Karena sudah barang tentu kaum perempuan juga memiliki bagian wajah tersebut. Agak susah bagi saya ketika berkata "lihat, kumis cewek itu terluka" atau "jerawat yang di kumis mu pecah".

Kumis dalam Bahasa Bugis adalah Bulu Sumi'. Oleh karena itulah saya sempat berpikir bahwa nama bagian  wajah tersebut dalam Bahasa Bugis adalah Sumi'. Namun saya ragu setelah mencoba bertanya kepada beberapa orang yang lebih fasih berbahasa Bugis.  Jawaban mereka sama "sepertinya tidak ada nama".

Mudah-mudahan saja perbendaharaan kata ku yang kurang, atau memang saya yang kurang menilik kembali fungsi bahasa yang sesungguhnya.

Wallahu a'lam bissawab..

Salam "timbul tenggelam"

*picture by: oom Google

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun