Sudah bertahun-tahun berlalu
Saat terakhir kupeluk
Tubuh renta yang sudah lelah
Ingin menepis suratan Ilahi
Ingin kutumpahkan marah hati
Aku ingin mataku salah
Aku ingin bukan engkau yang tidur diam
Sesak di dada menghimpit dalam
Kulantunkan ayat-ayat suci di sampingmu
Untuk menenanimu yang berjalan sendiri
Agar kau tidak merasa sunyi
#
Kubacakan untukmu
Seperti yang selalu ingin kau dengar dariku dulu
Dulu sewaktu kau masih tegak berdiri
Masih ada senyum lembutmu
Masih bisa membelaiku
Memarahiku dengan sayang
Kadang kulihat gurat kecewamu
Saat aku enggan membaca Kalam-NYA untukmu
#
Sekarang ................
Sekarang aku rindu Ayah
Rindu engkau memintaku
Rindu engkau memujiku
Aku rindu engkau mendengar suaraku
Mendengar aku membaca ayat demi ayat untukmu
Maafkan anakmu Ayah
Yang tak mampu menghitung semua letihmu
Yang terlambat memaknai cintamu
#
Aku tahu Ayah
Walau tak terlihat ragamu
Engkau selalu duduk menungguku di sana
Sendiri
Dengan senyum penuh harap
Menunggu aku membacanya untukmu
Untuk membantumu menemui Yang Maha Tinggi
Dengarkan suaraku Ayah
Dengarkan rinduku
Aku akan selalu membacanya untukmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H