“Ah, anak zaman sekarang cengeng banget,” atau “Dulu kita aja nggak begini” adalah beberapa contoh stigma yang sering diberikan kepada Gen Z. Alih-alih mendapatkan bantuan, mereka justru sering kali mendapat penghakiman yang tak berujung. Perubahan sosial yang terjadi di setiap generasi adalah sesuatu yang tak terelakkan, dan generasi yang ada saat ini adalah hasil dari didikan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika seorang anak muda menyuarakan perasaan yang dialaminya. Mengabaikan atau meremehkan perasaan mereka hanya akan memperburuk masalah kesehatan mental yang mereka hadapi. Penting bagi kita untuk memahami bahwa setiap generasi memiliki tantangan uniknya sendiri, dan memberikan dukungan serta empati adalah langkah pertama menuju solusi yang lebih baik.
Mengapa Kita Harus Peduli?
Beban ekspektasi yang tinggi, akses mudah ke informasi yang tidak selalu akurat, dan perubahan sosial yang cepat membuat Gen Z sangat rentan terhadap masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, kita perlu memberikan perhatian khusus dan dukungan yang memadai bagi generasi ini. Generasi ini sudah melewati beberapa fase penting di perubahan dunia, COVID-19 salah satu hal berat yang pernah dilewati generasi ini. Waktu dimana seharusnya mereka menikmati masa mudanya telah terhapus. Tawa riang di masa putih abu-abu tak sepenuhnya dirasakan oleh mereka. Di rumah, tangisan, teriakan yang biasanya tak mereka rasakan mulai terlihat di depan mata. Mereka mulai memahami jeritan yang terjadi di dalam rumah. Ekonomi yang memburuk, keluarga carut-marut, bahkan biaya pendidikan yang semakin mencekik. Masa depan yang seharusnya tinggal selangkah harus mereka kejar dengan tangisan.
Lalu Apasih Definisi Kesehatan Mental Itu Sendiri?
Generasi Z memandang kesehatan mental sebagai kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial yang memungkinkan mereka untuk mengelola stres, menjaga keseimbangan hidup, dan memiliki dukungan sosial yang kuat. Mereka lebih terbuka dalam membicarakan masalah kesehatan mental dan cenderung mencari bantuan profesional serta menggunakan teknologi seperti aplikasi kesehatan mental untuk mendukung kesejahteraan mereka. Pakar kesehatan mental mendefinisikan kesehatan mental sebagai kondisi di mana individu mampu mengelola stres, bekerja secara produktif, dan berkontribusi positif kepada komunitasnya. Menurut American Psychological Association (APA), kesehatan mental mencakup kemampuan untuk mengatasi tekanan akademis dan profesional, serta dampak dari media sosial. Mental Health America (MHA) menekankan pentingnya edukasi dan kesadaran akan kesehatan mental, serta penggunaan teknologi untuk mendukung kesejahteraan. Selain itu, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang mendasar dan penting untuk kesejahteraan individu dan kolektif.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
- Mengupayakan lingkungan yang suportif : Kita perlu menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi Gen Z untuk berbicara tentang masalah kesehatan mental mereka tanpa takut dihakimi.
- Meningkatkan Kesadaran: Edukasi tentang kesehatan mental perlu dimulai sejak dini, baik di sekolah maupun di keluarga.
- Menghindari Stigma: Kita harus melawan stigma negatif terhadap kesehatan mental dan mengubah persepsi masyarakat.
- Mencari Bantuan Profesional: Jika mengalami kesulitan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
Kesehatan mental adalah masalah yang serius dan perlu ditangani dengan serius. Dengan memahami definisi kesehatan mental dari sudut pandang Gen Z, kita dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi generasi muda ini. Stigma yang sering kali melekat pada mereka hanya memperburuk situasi, dan oleh karena itu, kita harus lebih memahami dan mendukung mereka. Generasi ini telah melewati banyak tantangan, termasuk pandemi COVID-19, yang telah menghapus banyak momen berharga dalam masa muda mereka. Mereka membutuhkan lingkungan yang suportif, edukasi yang memadai, dan akses ke bantuan profesional untuk menjaga kesehatan mental mereka.
Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental, melawan stigma negatif, dan mendorong mereka untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Dengan memahami definisi kesehatan mental dari sudut pandang Gen Z dan pakar, kita dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi generasi muda ini. Mari kita bersama-sama menciptakan dunia di mana setiap individu merasa didengar, dihargai, dan didukung dalam menjaga kesehatan mental mereka.
Disusun oleh : Yassar Abiyyu Wicaksana dan Prof. Dr. Andayani, M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H