Mohon tunggu...
Yasmita Yukha Boestami
Yasmita Yukha Boestami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Be Happy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah Islamiyah di Era Media Sosial: Perpektif dan Tantangan

31 Agustus 2023   12:42 Diperbarui: 31 Agustus 2023   12:55 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://powercommerce.asia/instagram-vs-tiktok-untuk-bisnis-bagus-mana/

Dalam era yang dipenuhi teknologi canggih seperti sekarang ini, media sosial telah mengubah cara kita berinteraksi, mendapatkan informasi, dan bahkan menyebarkan ajaran agama. Dalam hal ini, dakwah Islamiyah melalui platform media sosial seperti TikTok dan Instagram telah menjadi fenomena menarik yang patut untuk dieksplorasi lebih lanjut. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana dakwah melalui media sosial berperan dalam konteks agama Islam, serta mengidentifikasi perspektif dan tantangan yang melekat pada fenomena ini.

Peran Media Sosial dalam Dakwah

Dakwah merupakan inti dari ajaran Islam, dan media sosial telah membuka pintu baru bagi para dai dan aktivis dakwah untuk menjangkau lebih banyak orang dengan pesan-pesan Islami. TikTok, platform berbagi video pendek, dan Instagram, platform berbagi gambar dan video, telah menjadi sarana kreatif untuk menyebarkan ajaran agama. Konten dakwah yang dikemas dengan gaya yang menarik, informatif, dan mudah dipahami telah mengambil peran sentral di dalam ruang digital.

Keunggulan utama dari dakwah melalui media sosial adalah akses yang lebih cepat dan luas. Informasi yang disampaikan dapat mencapai audiens global dalam hitungan detik. Video-video pendek yang diproduksi dengan kreativitas tinggi memiliki potensi viralitas yang besar, membuat pesan dakwah dapat menyebar dengan cepat ke berbagai lapisan masyarakat.

Mengoptimalkan Media Sosial untuk Dakwah

Kreativitas adalah kunci dalam menyampaikan pesan dakwah melalui media sosial. TikTok, dengan format video pendeknya, memungkinkan para dai untuk merangkai pesan-pesan Islami dalam format yang menyenangkan dan menarik. Misalnya, seorang dai dapat menggunakan tantangan populer di TikTok untuk menyampaikan pesan moral atau nilai-nilai Islami. Hal ini bukan hanya efektif dalam menarik perhatian audiens, tetapi juga membuat pesan tersebut mudah diingat.

Instagram juga memberikan berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan untuk dakwah. Melalui fitur Stories, para dai dapat berbagi kisah inspiratif, kutipan-kutipan Islami, dan nasihat-nasihat agama yang memberi inspirasi bagi pengikut mereka. Sedangkan melalui IGTV, konten dakwah yang lebih panjang seperti ceramah atau diskusi panel dapat diunggah untuk ditonton kapan saja.


Perspektif Islam dalam Dakwah Media Sosial

Dalam perspektif Islam, dakwah melalui media sosial dapat dipahami sebagai bagian dari upaya umat Muslim untuk menyebarkan ajaran agama kepada dunia. Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan pentingnya berbagi kebenaran dengan sabda beliau: "Sebarkanlah dariku walaupun hanya satu ayat" (HR. Bukhari). Oleh karena itu, penggunaan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan Islami merupakan bentuk kontribusi umat Muslim dalam menjalankan ajaran agama.

Namun, penting untuk diingat bahwa dalam upaya dakwah ini, etika dan akurasi harus dijaga dengan baik. Menyampaikan ajaran agama memerlukan pemahaman yang mendalam tentang Islam. Konten yang disebarkan harus mengikuti norma-norma Islam dan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Tantangan dalam Dakwah Media Sosial

Meskipun dakwah melalui media sosial memiliki potensi besar, ada pula tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kemungkinan konten yang tidak akurat atau bahkan menyesatkan. Dalam upaya untuk mencuri perhatian dan meningkatkan jumlah pengikut, beberapa akun media sosial dapat mengubah atau memanipulasi pesan agama. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengembangkan kemampuan kritis dalam menilai kebenaran dari informasi yang disajikan di media sosial.

Selain itu, risiko penggunaan berlebihan media sosial juga perlu diperhatikan. Waktu yang dihabiskan untuk mengonsumsi konten di platform-platform ini dapat mengganggu keseimbangan antara ibadah, pekerjaan, dan aktivitas kehidupan nyata. Oleh karena itu, pengguna media sosial perlu menjaga keseimbangan dan menghindari kecanduan.

Dakwah melalui media sosial, terutama TikTok dan Instagram, telah membawa dimensi baru dalam upaya menyebarkan ajaran agama. Potensi untuk menjangkau banyak orang dengan pesan yang kreatif dan inspiratif menjadi lebih terbuka daripada sebelumnya. Namun, para pelaku dakwah harus menjaga integritas nilai-nilai agama dalam setiap konten yang mereka hasilkan. Oleh karena itu, dakwah melalui media sosial harus ditempuh dengan etika dan tanggung jawab, serta selalu memperhatikan kebenaran dan akurasi dalam menyampaikan pesan-pesan Islami. Dengan pendekatan yang tepat, dakwah melalui media sosial dapat menjadi kekuatan positif dalam menyebarkan cahaya ajaran Islam ke seluruh dunia.

Referensi : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun