Mohon tunggu...
yasmin mazaya bil haqq
yasmin mazaya bil haqq Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa kedokteran

remaja yang suka menulis dan bereksplorasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Temperamen Kucing terhadap Emosi dan Respon Fisiologis Pemiliknya

13 Desember 2024   08:28 Diperbarui: 13 Desember 2024   08:28 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


Hewan peliharaan terutama kucing telah lama dikenal sebagai teman hidup yang membawa kenyamanan emosional. Namun, bagaimana sifat atau temperamen kucing dapat memengaruhi emosi dan kondisi fisik manusia? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah mengkaji hubungan ini secara mendalam.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi manusia dengan kucing, yang memiliki karakteristik temperamen berbeda, dapat memengaruhi suasana hati serta parameter fisiologis seperti detak jantung dan tekanan darah. Hal ini penting karena kucing, sebagai salah satu hewan peliharaan populer, sering digunakan untuk mendukung kesehatan mental manusia, baik secara informal maupun dalam terapi berbasis hewan. Studi ini melibatkan 29 peserta untuk mengukur aktivitas korteks prefrontal manusia, menggunakan spektroskopi inframerah dekat fungsional, selama interaksi dengan kucing dalam berbagai situasi. Para peneliti mengukur respon emosi manusia melalui survei dan observasi, sementara respon fisiologis mereka dicatat menggunakan alat pemantau tekanan darah dan detak jantung. Kucing yang dilibatkan dalam penelitian ini memiliki beragam temperamen, mulai dari yang ramah dan penyayang hingga yang lebih aktif dan agresif.

Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi dengan kucing secara signifikan mengaktifkan korteks prefrontal, terlepas dari jenis interaksinya. Selama pelatihan, nilai integral hemoglobin beroksigen di gyrus frontal inferior kiri adalah yang tertinggi di semua kategori interaksi; namun, tingkat keberhasilan lebih rendah daripada dalam interaksi sentuhan dan umpan. Mengenai skor Manekin Penilaian Diri, semua kategori interaksi menunjukkan korelasi positif antara tingkat keberhasilan dan skor valensi, terutama dalam interaksi kereta dan permainan daripada dalam interaksi sentuhan dan umpan. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi dengan kucing mengaktifkan korteks prefrontal pada manusia, termasuk wilayah gyrus frontal inferior. Selain itu, perilaku dan reaksi otonom kucing secara positif mempengaruhi para peserta. Temperamen khas kucing mungkin menjadi faktor kunci yang mempengaruhi manfaat kesehatan dari memiliki kucing. Kucing yang memiliki sifat tenang dan ramah cenderung memberikan efek positif pada manusia. Mereka yang berinteraksi dengan kucing tipe ini melaporkan penurunan tingkat stres, peningkatan suasana hati, dan perasaan rileks yang lebih baik. Secara fisiologis, tekanan darah dan detak jantung mereka juga menurun, menunjukkan efek menenangkan. Sebaliknya, interaksi dengan kucing yang agresif atau terlalu aktif memicu respons fisiologis yang lebih intens. Detak jantung cenderung meningkat, dan beberapa peserta merasa lebih cemas setelah berinteraksi dengan kucing tipe ini.

Implikasi bagi Kesehatan Mental dan Fisik
Penemuan ini menegaskan bahwa pemilihan hewan peliharaan harus mempertimbangkan kebutuhan emosional dan gaya hidup pemiliknya. Kucing dengan temperamen yang cocok dapat menjadi "terapis alami" yang membantu mengelola stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Sebaliknya, ketidaksesuaian antara temperamen kucing dan kebutuhan pemiliknya bisa menjadi sumber stres tambahan.
Selain itu, penelitian ini juga membuka peluang bagi terapi berbasis hewan (animal-assisted therapy). Dalam terapilin, kucing dengan sifat tertentu dapat dipilih untuk membantu pasien dengan gangguan kecemasan, depresi, atau masalah emosional lainnya.

Kesimpulan
Hubungan antara manusia dan hewan peliharaan lebih dari sekadar hubungan emosional. Karakteristik hewan peliharaan, seperti temperamen kucing, memiliki dampak langsung pada kesejahteraan psikologis dan fisiologis manusia. Penelitian ini menunjukkan pentingnya memahami karakteristik hewan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Interaksi yang positif dengan kucing dapat memberikan manfaat yang signifikan, baik secara emosional maupun fisik. Oleh karena itu, memili kucing dengan temperamen yang sesual dengan kebutuhan pemilik menjadi langkah penting untuk menciptakan kehidupan bersama yang bahagia dan sehat.


Daftar Pustaka
1.Nagasawa, Takumi, et al. "Effects of the Characteristic Temperament of Cats on the Emotions and Hemodynamic Responses of Humans." PLOS ONE, vol. 15, no. 6, 25 June 2020, p. e0235188, https://doi.org/10.1371/journal.pone.0235188.
2.Martins, Carla, et al. "Pet's Influence on Humans' Daily Physical Activity and Mental Health: A Meta-Analysis." Frontiers in Public Health, vol. 11, 30 May 2023, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10262044/, https://doi.org/10.3389/fpubh.2023.1196199.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun