Hari Kamis yang cerah bagi sekaligus muram bagi Safira. Ia mengganti baju dengan lesu dan melihat ke jam dinding yang menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.
"Ada apa Safira? Kenapa terlihat lesu? bukankah kamu akan berbuka bersama nanti? Sekarang juga tanggal 19 Ramadhan, sudah hampir selesai"Â Ibu Safira masuk ke kamar dan meletakkan baju milik Safira.
"Iya aku tahu itu...tapi itu masih lama sekali...." Jawab Safira dan membantu ibunya meletakkan baju di lemari.
"Kalau begitu kamu harus sabar, Safira...ini bulan Ramadhan lho" Ibu Safira tertawa kecil dan menutup lemari Safira.
"Yasudah ibu, Safira akan berangkat sekarang" Safira mengambil tangan ibunya dan mengecup tangannya lalu pergi ke sekolah dengan ayahnya. Beberapa menit kemudian, Safira dan Ayahnya sampai di depan sekolah Safira, gadis tersebut turun dan salim kepada ayahnya juga lalu pergi ke kelasnya. Sesampainya Safira di kelas, ia melihat temannya duduk di kursi yang sedang membaca Qur'an.
"Selamat pagi Annisa, wahh pagi-pagi sudah baca Al-Qur'an saja...sudah dapat berapa juz dari awal Ramadhan?" Safira tersenyum lalu duduk di sebelah Annisa.
"Alhamdulillah Safira, aku sudah khatam 2 kali sejak awal bulan Ramadhan, dan sekarang aku di juz 25"
"Wah! Sudah banyak ya! Aku saja masih juz 19 hari ini" Safira mulai membuka bukunya
"Itu pun sudah termasuk bagus, Safira....ah! omong-omong, apakah kamu sudah kamu sudah tahu makanan yang disediakan untuk nanti buka puasa?"Â
"Oh ayolah Annisa, jangan bahas makanan sekarang nanti aku lapar"Â
"lapar? bukankah sekarang masih pagi? kok sudah lapar?" Annisa memiringkan kepalanya lalu menutup Al-Qur'an nya dan meletakkannya di laci meja.