"Dia bohong!!! Dia melakukan itu!! Aku bisa tahu dengan cara dia mendorongku!!" Akira semakin menangis.
"Ketua OSIS! Ada yang mengaku bahwa dia di suruh untuk meletakkan ember di atas sana" Anak yang membela Akira maju kembali sambil membawa adik kelas yang menunduk.
"Riana menyuruh ku untuk meletakkannya sebelum para siswa datang, kak...di juga membayarku untuk melakukan itu...aku diancam untuk memfitnah ku jika aku tidak melakukan apa yang dia suruh" Adik kelas tersebut masih menunduk dan takut.
"Riana, kita hanya kenal nama saja, walaupun kamu membantah aku masih belum percaya dengan mu bahkan dengan mu juga, Akira! Tapi banyak yang mendukung Akira disini maka kamu harus datang ke ruang OSIS nanti" Daniel melihat ke arah Akira dengan tatapan tajam lalu berbalik pergi. Para siswa kemudian melemparkan kertas kepada Riana, dia hanya menunduk dan mengikuti pelajaran dengan baju yang basah.
bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H